Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Matahari Mulai Meruncing

Diperbarui: 10 Juni 2020   06:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Sangat rindu kepada pagi, karena itu aku menunggu
Basah bagian pantatku setelah aku duduk di selasar masjid usai subuh, telah menduduki embun
Aku menatap Timur menantikan semburat sun rice tanpa ragu
Usai subuh yang diselimuti rindu
Tak bisa menahan dinginku

Semburat pertama matahari telah melunturkan dingin
Basah pantatku belum kering
Pandangan mata lepas ke Timur mulai bermain
Beban di kepalaku lepas dari pusing
Sinar matahari mulai runcing

Aku masih menghadap matahari
Akan beranjak setelah pagi tak lagi sepi
Seiring matahari semakin meruncing
Sudah saatnya berpaling
Untuk melihat hari ini, ada yang paling penting
Dalam kejaran waktu terus bersaing

Sungailiat, 10 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline