Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Langit Merah

Diperbarui: 7 Juni 2020   01:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Ketika diacungkan sanurai membuat langit memerah, menggelorakan marah. Padal hanya petmainan perang-perangan yang sudah lama ditinggalkan karena tak lagi disuka. Anak-anak telah neninggalkan suka cita dalam sandiwara. 

Sandiwara anak-anak ketika langit merah mereka menyanyikan lagu tanpa suara. Hati yang bicara. 

Ketika pelangi jarang menampakkan diri. Setelah anak-anak sibuk dengan diri sendiri. Langit merahpun disangka marah. Anak-anak yang tak petnah lelah. Masih ada tempat melukis diri sendiri di tengah alam yang sedang dilanda wabah.

Sungailiat, 7 Juni 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline