Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Bukan Sedang Menyusun Sepi

Diperbarui: 30 Mei 2020   03:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Ketika terjaga langsung mencari gawai yang terus hidup sejak sebelum terlelap, telah meninggalkan konsep kata yang berantakan. Kembali bingung untuk mengawali tulisan. Karena sepi, diawalinya dari sepi tapi bukan sedang menyusun sepi apa lagi sedang kesepian.

Bermula dari sepi telah mulai mengeja aksara yang juga berantakan. Mata yang dipaksakan hingga kelelahan tidak mampu menyelesaikan. Ngantuk telah mengalahkan. Sepi telah membangkitkan kembali menyusun kata yang telah ditinggalkan. Tak ada mimpi yang mencampuri, apa lagi mimpi menjadi tuntunan.

Tak sempat bermimpi karena kelelahan. Menguburnya dalam tidur yang paling nyenyak hingga melepas ikatan dalam pikiran. Setelah hinaan sepanjang malam yang menyakitkan. Terus menyusun kata bukan balasan. Tapi sedang melupakan. Kata telah diluruskan, yang diakhiri dengan sepi dalam kesunyian.

Sungailiat, 30 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline