Martabak Manis khas Bangka atau di luar pulau Bangka dikenal dengan Martabak Bangka.
Menjelang Idul Fitri dan saat Idul Fitri Martabak Manis tetap di jual meskipun aneka kue telah dipersiapkan warga sebagai hidangan lebaran. Kue lebaran bukan saingan Martabak Manis. Kue lebaran tidak bisa mengalahkan Martabak Manis. Kuliner khas Bangka ini tetap menjadi favorit bagi mereka yang mudik lebaran.
Sejumlah penjual Martabak Manis di Sungailiat mengakui tidak banyak yang mudik tahun ini karena pandemi Covid-19. Terlihat dari menurunnya jumlah pembeli. Para pemudik biasanya melepas rindu kampung halaman dengan menikmati Martabak Manis.
Martabak Manis khas Bangka oleh warga setempat juga di sebut dengan Pandekok ataupun Hoklopan. Nama lain Martabak Manis khas Bangka itu berasal dari bahasa warga Tionghoa. Penjual Martabak khas Bangka ini sebagian besar memang warga Tionghoa.
Bisa dipastikan Martabak manis khas Bangka merupakan kuliner yang mulanya berasal dari warga Tionghoa Bangka. Seperti halnya beberapa jenis kuliner lain diantaranya, kemplang, kerupuk, otak-otak dan lain-lain. Tidak terbantahkan kuliner khas Bangka ini bermula dari warga Tionghoa. Wilayah kecamatan Belinyu di kabupaten Bangka merupakan tempat produksi kuliner khas Bangka tersebut yang sebagian besar di produksi warga Tionghoa.
Warga Tionghoa Bangka telah menularkan ketrampilanya kepada warga setempat sehingga warga Melayu Bangka juga turut mengembangkan kuliner yang berasal dari warga Tionghoa ini. Intetaksi dan komunikasi antara warga Tionghoa dan warga Melayu Bangka yang terjalin harmonis sejak lama telah berbagi ilmu dalam ketrampilan membuat kuliner. Karena itu kehidupan dalam keberagaman di Bangka selalu rukun termasuk dalam kegiatan ekonomi.
Martabak Manis khas Bangka bila melihat pedagang meracik adonan terlihat begitu simpel dengan bahan-bahan seperti terigu, gula pasir, telur ayam dan ragi yang diadon menjadi satu.
Adonan yang dianggap sudah merata di masukkan ke dalam loyang yang panas siap dimasak. Setelah adonan matang berbentuk seperti kiping kemudian di oles mentega. Selanjutnya di atasnya diberikan berbagai varian rasa.
Berbagai rasa Martabak Manis itu seperti Coklat, Keju, Kacang, Wijen, Strobery, dan boleh dicapur beberapa rasa yang ini namanya Martabak Super. Tidak lupa ditaburi susuh kental manis.
Mengkonsumsi Martabak Manks ini untuk yang memiliki penyakit gula agar berhati-hati agar gula darahnya tidak naik. Terkait dengan nama Martabak Bangka juga telah diangkat ke layar lebar. Film dengan judul Martabak Bangka itu diproduksi tahun 2019. Film dengan kisah percintaan mengambil lokasi suting di Bangka.
Martabak Bangka juga telah menjadi kuliner yang dijadikan sebagai brand untuk mempromosikan pariwisata kabupaten Bangka khususnya dan Bangka Belitung unumnya. Seperti pedagang Martabak Manis yang saya datangi kali ini yakni Ayung merupakan pedagang Martabak Manis berprestasi yang telah meraih berbagai penghargaan sebagai juara lomba membuat Martabak Manis.