Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Belanja Online Ibarat Beli Kucing dalam Karung

Diperbarui: 13 Mei 2020   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barang dalam kemasan yang dikirim dari belanja online tidak diketahui kualitasnya (dokpri)

Pengalaman saya berbelanja online antara senang dan mengecewakan. Begitu pula bila ingin membeli barang untuk hadiah lebaran secara online berarti sedang berspekulasi antara untung dan rugi. 

Ada tagline yang sangat dikenal musim iklan jaman dulu yang masih relevan hingga sekarang ditujukan buat konsumen, "teliti dahulu sebelum membeli." Tapi di belanja online kita tidak bisa meneliti barang yang dibeli. Hanya bisa melihat foto barang dan spesifikasi barang yang ditulis penjual. 

Barang yang dibeli secara online kadang sesuai keinginan dan bisa pula membuat kecewa diantaranya terkait dengan size. Ukuran baju dan ukuran sepatu sering mengalami permasalahan. Ukuran yang kita pesan sesuai dengan yang biasa dikenakan menjadi tidak pas sehingga tidak bisa dipakai. Bila ini terjadi berarti belanja online berakhir kecewa.

Jangan Mengganggu Lebaran

Apa yang saya alami tadi, bila terjadi saat belanja online untuk hadiah lebaran. Hadiah yang dituju untuk keluarga dan sanak saudara lainnya membuat mereka yang kecewa akan bertambah banyak. Saya sebagai pemberi hadiah telah membuat yang menerima hadiah tidak gembira. Sedangkan kegembiraan harus tercipta saat lebaran.

Bila ingin tetap belanja online untuk hadiah lebaran sebaiknya bukan barang berupa pakaian, sepatu, sandal dan lain-lain terkait dengan ukuran. Untuk barang jenis lain mungkin tidak akan menghadapi masalah seperti halnya ukuran pakaian, sepatu, dan sandal. Barang yang lain seperti laptop, handphone dan alat elekttonik lainnya masalah yang dihadapi berkisar kualitas barang. Khususnya bila penjual sudah berkeinginan menipu, barang yang dijual bukan yang asli tapi palsu.

Barang yang tidak sesuai pesanan bisa saja dikomplin. Penjual akan meminta barang dikembalikan. Bila ada persediaan barang pengganti akan dikirim kembali, bila tidak ada barang pengganti uang dikembalikan. 

Kejadian tadi akan memakan waktu lebih lama. Sudah selesai lebaran barangnya baru sampai ataupun barang tidak ada sama sekali. Belanja online resikonya tinggi untuk bisa memenuhi keinginan yang bakal diberikan hadiah. Tujuan memberikan hadiah lebaran untuk membuat orang lain gembira, karena gagal kirim bisa sebaliknya akan membikin kecewa. Masalah ini pernah saya alami. Sayapun merasa tidak nyaman. 

Bila anda tetap berani berspekulasi ingin belanja online untuk memenuhi hadiah lebaran silakan saja. Tapi perlu diperhatikan hal sebagai berikut :

  • Pilihlah penjual online yang anda percaya. Sudah sering bertransaksi dan memberikan pelayanan yang bisa dipercaya.
  • Penjual online yang cepat merespon barang yang dipesan seperti bila tidak tersedia barang yang dipesan, uang yang sudah di transfer lekas kembali. 
  • Begitu pula dengan pengembalian barang yang tidak sesuai dengan pesanan dapat dilayani dengan cepat.
  • Belanjalah dengan toko penjual ( pelapak) yang telah menjadi langganan, untuk menghindari pedagang yang nakal. 
  • Jangan mudah tergiur dengan harga murah biasanya barang dengan harga murah kualitasnya kurang baik.

Mudah-mudahan dari pengalaman saya ini dapat membantu dan anda dapat mewaspadai agar tidak mengalami kerugian saat belanja online. Tidak membikin kecewa mereka yang sudah dijanjikan. 

Membeli hadiah lebaran khususnya pakaian, sepatu maupun sandal saya kebih memilih belanja offline saja. Berikan uang kepada yang menerima hadiah ataupun yang menerima hadiah diajak berbelanja ke toko yang ia suka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline