Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Hujan Mencium Tanah

Diperbarui: 22 Juli 2023   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Hujanpun mencium tanah
begitu lama tak ingin dilepaskan hingga pasrah
tanah telah membiarkan dirinya basah
tidak lagi mesra
hujan keterlaluan hingga menggenangi jelaga
yang telah mendinginkan bara

Hujan telah melarikan humus yang menjadikan tanah mandul
tak lagi bisa menyuburkan tanah gundul
tanah memang tidak bisa beranak pinak
lama tak dijamah hujan, tanah kembali retak-retak

Hujan mencium tanah hanya cumbuan luka
membekas di rasa yang tak bisa mengobati lara
karena hujan bukan kekasih tanah
mencium hanya ingin melepas lelah
adalah lelaki yang menjadi hujan
menjadikan tanah sebagai perempuan tempat persinggahan

Sungailiat, 6 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline