Pulau Bangka sangat tergantung dengan distribusi barang kebutuhan pokok dari luar pulau. Yang terdekat daerah distribusi barang kebutuhan pokok seperti sayur-sayuran, buah-buahan, ayam, dan lain-lain adalah Palembang.
Ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan menghentikan transportasi laut dan udara awal pekan ini ada kecemasan daerah ini akan kekerungan persediaan barang kebutuhan pokok sehingga akan memicu naiknya harga barang kebutuhan pokok terutama saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
Penghentian trasportasi laut dan udara ke pulau Bangka dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, hanya diberlakukan bagi transportasi penumpang.
Kendati transportasi barang masih diperkenankan namun akan berdampak kepada menurunnya jumlah barang yang diangkut karena sedikitnya jumlah transportasi baik pesawat terbang maupun kapal. Jasa pengiriman barang saja mengalami keterlambatan
Alhamdulillah warga setempat dapat bernafas lega karena harga barang kebutuhan pokok di Sungailiat, kabupaten Bangka memasuki hari ke 6 Ramadhan 1441 H, Rabu (29/4) masih stabil.
Komuditi yang banyak dipergunakan untuk bahan masakan karena warga di sini suka yang pedas-pedas yakni Cabai. Di pantau di pasar Betuah Sungailiat harga Cabai besar Rp 20 ribu/kg dan cabai rawit Rp 25 ribu/kg. Ibu-ibu bisa tersenyum karena masih bisa menambah selera makan masakannya bagi anggota keluarga yang suka pedas saat berbuka puasa maupun makan sahur.
Memasuki Ramadhan 1441 H ada kejutan buat pembeli. Harga daging ayam potong (broiler) Rp 16 ribu/kg. Jauh kebih murah dari sebelumnya harga bisa mencapai Rp 28 ribu/kg. Pernah mencapai Rp 35 ribu/kg pada Ramadhan tahun lalu. Menu daging ayam bagi yang suka ayam akan mendominasi hidangan di meja makan saat berbuka puasa dan sahur.
Saya berusaha mencari informasi, mengapa harga daging ayam turun? Ini disebabkan, permintaan daging ayam sedikit dari konsumen di tengah pandemi srperti saat ini. Berkurangnya kegiatan hajatan, buka puasa bersama dan lain-lain. Persediaan ayam potong cukup banyak yang berasal dari peternak lokal maupun yang didatangkan dari Palembang.
Sementara itu untuk ikan, saya mendapat kabar harga ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) pelabuhan perikanan Sungailiat yang jaraknya tidak jauh dari rumah sekitar 7 km. Informasi dari teman bahwa ikan dijual dengan harga belasan ribu rupiah saja per kilogram. Apa benar harga hanya belasan ribu?
Harga ikan di TPI murah ternyata disebabkan banyak ikan tidak lagi diekspor ke luar negeri karena permintaan dihentikan akibat dari pandemi Covid-19. Teman saya, Mazwar yang sering pagi hari ke TPI memberikan informasi ini.
Mendapatkan ikan murah di TPI dalam kerumunan banyak orang. Situasi ini rentan terjadinya penularan Covid-19. Ingin mendapatkan ikan dengan harga murah diurungkan.