Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Narasi yang Dicincang

Diperbarui: 15 April 2020   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri


Menulis parang aksara yang dipotong
Jangan mengharap ada yang menolong
Menulis pedang narasi yang dicincang
bukan membangkang tapi menentang
setelah menolak permufakatan curang

Narasi yang tercerai-berai dipungut tak lagi bisa disatukan
ditumpuk menjadi satu,berharap suatu waktu berdenyut kehidupan
bisa bersaksi untuk kebenaran
narasi kejujuran setelah lama akan bicara setelah tak ada lagi ketakutan
sast ini belum lepas dari ancaman

Menulis parang setajam pedang
bukan mengajak berperang
biarkan narasi hidup tanpa jeruji
tak akan membunuh hingga mati
hanyalah ketakutan mengejar diri sendiri

Sungailiat, 15 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline