Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Pohon Kota Terpaku, Memandang Luka Kehilangan Waktu

Diperbarui: 10 April 2020   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kotaku terlihat kaku
Sekaku sebatang pohon kayu
yang masih bertahan di situ
batangnya terkena paku

Kotaku sepi
tak ada pejalan kaki
mobil di tepi jalan berhenti
mereka bersembunyi

Pohon di tengah kota yang terpaku
tidak menjerit sakit, juga ngilu
yang masih bertahan di situ
berdiri sendiri melihat rumah sesekali membukakan pintu

Dari jendela rumah banyak mata
memandang luka
bukan pohon yang terpaku
tapi telah kehilangan waktu

Pohon kota terpaku
tetap saja menunggu
ikuti saja hingga sepi ini berlalu
nanti bersama-sama mencabut paku
tanpa sakit, apalagi ngilu

Sungailiat, 10 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline