Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Petang Telah Memberi Batas

Diperbarui: 3 April 2020   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Meninggalkan petang dengan langit berwarna tak menentu, putih tak jelas putih, hitam tak menjadi mendung, biru menjadi merah yang tak jelas. Matahari telah terlepas. Bulan berganti menunggu di atas. Ketika malam masih mencekam. 

Malam ini kita belum terbebas. Petang tadi telah memberi batas. Saatnya menjaga diri, beberapa hari kedepan kita tetap sendiri. Menghabiskan diri dengan diam, tanpa pertikaian. Kita sudah terlalu lama dalam perdebatan. 

Mulut kita tertutup dengan pembatas, kata-kata bisa menularkan kebencian. Percikan ludah kata-kata mematikan. Perjalanan hari ini, kita diminta merenungkan. Tak perlu diungkapkan, cukup disimpan. Setiap waktu adalah cobaan. 

Sungailiat, 3 April 2020 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline