Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Mantan Ngajak Kawin, Sedangkan Kau Sudah Kawin, Awas itu Jebakan!

Diperbarui: 1 Maret 2020   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Komunikasi yang intens dengan pasangan (istri/suami) dibutuhkan. Selalu terbuka, akan bisa menanamkan kepercayaan sebagai modal utama dalam menyelesaikan permasalahan apapun dalam rumah tangga.

Keterbukaan itu identik dengan kejujuran yang tidak semua orang miliki. Jujur inilah yang menjadi nyawa dalam hubungan rumah tangga. Kejujuran kunci menuju kelanggengan sebuah hubungan.

Salah satu sikap sulit jujur adalah keberadaan mantan. Tidak semua istri maupun suami yang menerima adanya mantan. Kadang pasangan kita memiliki rasa cemburu yang berlebihan. Kalau pasangan menerima kenyataan ini tidak akan menimbulkan masalah, tapi yang cemburu berlebihan tidak akan bisa menerima. Akibatnya pasangan menjadi tertutup masalah ini, sehingga ia menjadi tidak jujur. Alasannya tidak jujur karena takut adanya keributan dengan pasangan.

Kalau begitu, yang punya mantan untuk menghentikan komunikasi. Hal itu bisa dilakukan, tapi bisa saja mantan yang berinisiatip menghubungi. Jangan berikan kesempatan, pasangan betkomunikasi dengan mantan. 

Untuk mencegah pasangan dihubungi mantan, berikan waktu untuknya terbuka soal mantan jangan cemburu belebihan dan jangan pula menjadi bahan olok-olokan. Memang sebaiknya terbuka soal mantan dibicarakan sebelum dilangsungkan pernikahan. Begitu pentingnya soal mantan harus dibicarakan dengan pasangangan karena banyak kasus terjadi mengganggu suatu hubungan di saat-saat rumah tangga lagi dalam masa sulit seperti ekonomi, sulit menyesuaikan perbedaan, sulit mendapatkan kenyamanan dan lain-lain.

Kehadiran mantan telah melahirkan istilah seperti belum move on lah, CLBK (Cinta Lama Balik Kembali, bisa juga Cinta Lama Belum Kelar), kutunggu jandamu, kutunggu dudamu dan lain-lain. 

Istilah itu semua akan bermuara kepada terjadinya komunikasi dengan mantan. Mantanpun mengajak menikah dengan syarat hingga yang dipermudah. Khususnya laki-laki yang menghadapi mantan seperti, ngajak kawin sirih, tidak perlu ngasi uang belanjaan karena sudah mapan, ia sabggup menyimpan rahasia dan lain-lain.

Jangan mudah tergoda, karena ini adalah jebakan. Tidak semudah itu mantan akan mempertahankan kesepakatan yang telah ia ucapkan. Jadi menikah dengan mantan berarti telah membuat jebakan untuk diri sendiri. Tidak ada larangan berpoligami, tapi akibatnya istri tua akan minta cerai. Hubungan dengan pasangan akab menjadi berantakan.

Sejak awal terjalinnya hubungan kejujuaran harus ditanamkan untuk menjadi komitmen. Hubungan yang dibaluti kejujuran akan tercipta keluarga yang rukun dan damai. Dasar kejujuranlah untuk mencegah hubungan terhindar dari gangguan. 

Tulisan ini berangkat dari beberapa pengalaman teman dan pengslaman pribadi. Memelihara komunikasi berarti memelihara hubungan dengan pasangan. Komunikasi yang intens, akan memperkuat hubungan dengan pasangan. Lemahnya komunikasi dengan pasangan, akan membuka peluang pasangan berkomumikasi dengan mantan. Semoga bermanfaat.

Salam dari pulau Bangka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline