Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Pohon Tua

Diperbarui: 13 Februari 2020   06:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pohon itu sudah tua, kita juga sudah tua. Tapi pohon itu lebih tinggi dari kita. Ketika masih kecil, pohon itu kita kencingi bersama-sama tak disadari telah menjadi pupuk yang menyuburkannya.

Setelah pohon itu lebih tinggi, telah menjadi tempat yang teduh bagi kita. Sesekali anak-anak kita ada yang mengencinginya. Batangnya tambah kokoh tak tampak lapuk, tak khawatir tumbang. Sedangkan tubuh tua kita mulai goyang.

Pohon tua di tengah kota, kini giliran cucu kita berteduh di rimbun daun-daun. Cucu-cucu kita menikmati kesejukkan, tidak lagi mengencingi karena takut dengan penunggu yang kandang tampak berayun. Cucu kita lebih santun.

Sungailiat, 13 Februari 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline