Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Lampu Jalan, Laron, dan Wanita Malam

Diperbarui: 4 Februari 2020   23:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Lampu jalan telah dikalahkan terang bulan. Percuma saja dinyalakan. Tak perlu dipadamkan. Biarkan, hanya malam ini saja. Terang bulan tak selamanya.

Lampu jalan telah dikepung laron setelah hujan. Anak-anak kampung mengumpul yang jatuh buat umpan. Wanita malam mengumpat kesal. Tak bisa mangkal.

Lampu jalan membuat bayang-banyang. Tak kuat membuat malam mendekati siang. Telah hilang. Embun menjadi enggan. Berada di persimpangan. Telah salah penempatan. 

Lampu jalan tak mampu menyenangkan. Wanita malam dibuat pergi mencari kegelapan. Terang telah dikuasai laron, tak ada lagi tempat yang nyaman. 

Sungailiat, 4 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline