Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Sertifikasi Pustakawan Tidak Hanya untuk PNS, tapi Juga Non-PNS

Diperbarui: 22 Juli 2023   06:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembukaan sosialisasi di Pangkalpinang (dokpri)

Tantangan bagi pustakawan di Indonesia untuk meningkatkan kompetensi, serta bukti kompetensi dengan memperoleh sertifikasi pustakawan. Tidak kecuali pustakawan du provinsi kepulauan Bangka Belitung. Untuk memenuhi sertifikasi itu, pihak Perpustakaan Nasional rutin melakukan ujian sertifikasi bagi pustakawan. 

Perpusnas mengharapkan di tahun-tahun mendatang semakin meningkat jumlah pustakawan bersertifikasi di Indonesia. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Perpusnas,  Selasa (26/11) di Pangkalpinang melakukan Sosialosasi Pelaksanaan Sertifikasi Pustakawan yang diikuti para pustakawan dan utusan dari Perangkat Daerah terkait se Bangka Belitung. 

Dalam sosialisasi tersebut untuk mendapatkan sertifikasi pustakawan tidak hanya yang berstatus PNS namun juga yang non PNS. Hal ini terbuka peluang bagi pengelola perpustakaan yang ada di desa, serta para tenaga kontrak yang  bertugas di perpustakaan milik pemerintah maupun swasta. 

Selain itu pihak Perpusnas juga membuka kesempatan bagi PNS yang sedang bertugas maupun pernah bertugas di perpustakaan untuk menjadi pustakawan melalui jalur inpasing hingga April 2021. Untuk yang satu ini kayaknya saya berminat. Terkait dengan inpassing ini juga disosialisasikan yang diharapkan dapat diikuti para PNS di Bangka Belitung.  

Dokpri

Staf Ahli Gubernur Kepulauan Bangka Belitung bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Tony Batubara ketika membuka sosialisasi mengatakan, di era digital saat ini, pustakawan merupakan bagian yang penting dalam mengelola perpustakaan agar dapat melaksakan tugas pokok dan fungsinya. 

Kegiatan sosialisasi sertifikasi perpustakaan merupakan proses untuk meningkatkan potensi pustakawan dalam memasuki era tersebut, untuk itu pustakawan menurut Tony dituntut berkualitas dalam kemampuan, bila tidak akan tertinggal dengan kemajuan perkembangan teknologi. 

Dijelaskannya, saat ini perpustakaan mulai bertranformasi, kita melakukan refilitasi perpustakaan dengan teknologi ada sehingga dapat berknterasi dengan pemustaka . Menyinggung perpustakaan berbasis inklusi sosial sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan, juga pustakawan harus didukung kompetensi para wisatawan. Melalui sosialisasi juga diharapkan dapat meningkatkan daya ungkit dan daya saing para pustawan untuk meningkatka kkemampuan diri.

"Ciptakan lingkungan perpustakaan  yang menyenangkan  bagi pemustakan, dengan memberi pelayanan yang paripurna sehingga perpustakaan dapat menjadi tempat untuk meningkatkan derajat kehidupan masyarakat, " ujar Tony,  Staf Ahli Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. 

Sosialisasi berlangsung sehari dengan narasumber dari Perpusnas dan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Asraf Suryadin. (Rustian Al Ansori) 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline