Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Kabut Pagi

Diperbarui: 8 November 2019   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pagi dikepung kabut, ketika asap muncul dari bentangan gambut. Sesak pagi telah menyekat rongga dada menjadi akut. Hujan kemarin tidak mampu menyegarkan tanah dan rumput. Kemarau telah membuat aliran sungai kering mengeriput. 

Kabut pagi terus meninggi hingga hilang dilenyap silang. Masih jauh ketika perjalanan hari ini terasa panjang. Yakinlah aku akan tiba ketika petang. Kita akan bertemu diantara keringnya padang ilalang. Bukan untuk membakar, tapi membiarkan kering ilalang hingga hujan datang.

Sungailiat, 8 November 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline