Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Menunggu Kabar

Diperbarui: 6 Agustus 2019   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari sudah meleweti seperempat pagi, tapi belum juga ada kabar dari sana yang masih dini hari. Mungkin belum bangun, karena di sana belum pagi. Aku yang menunggu kabar. Kuat dalam sabar.

Kadang keegoisan diri memaksa ingin segera, tapi lekas ditepis mengapa mesti memaksa? Bukankah telah bebas menentukan, kapan mesti berkata-kata? Bukan kita. Warna matahari pagi ini tak bisa, warna merah muda. Ia sedang mengalihkan suasana.

Matahari sudah terbakar, belum juga ada kabar. Tidak harus marah, biarkan saja hingga diujung senja matahari terdampar. Kemudian tuliskan saja kabar di daun Lontar. 

Sungailiat, 6 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline