Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Memandang Jam

Diperbarui: 11 Juli 2019   01:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Jarum jam berputar masih dalam arah yang sama, ketika malam semakin jauh dibawakan waktu detik per detik, tik tik tik. Setelah melewati tengah malam tetap tak berubah masih dalam detik yang sama, ketika malam memasuki dini hari dibuat tak berkutik. Gerakan jam tidak pura-pura, tapi pasti melewati sisa hari dalam hidup atau mati. Datangnya waktu tidak bisa ditebak dalam janji yang tak pernah diketahui.

Terus memandang jam, tersirat pesan bahwa waktu itu memang kejam. Bisa menjadi belati untuk menikam diri sendiri.

Sungailiat, 11 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline