Baru saja menyelesaikan perjalanan panjang dari Padang ke pulau Bangka melalui jalan darat dengan bus antar Provinsi. Keinginan yang kuat untuk mudik lebaran telah menjadi tekad sehingga ia bisa pulang. Kelelahan sangat terasa lamanya diperjalanan lebih 24 jam. Setelah tiba di Palembang langsung menuju pelabuhan penyebarangan menuju pulau Bangka.
Sebelum ada kepastian pulang, hampir setiap hari ia berucap, "aku ingin pulang." Hingga anak-anaknya luluh mengizinkan ia yang sudah berusia lebi 70 tahun itu.
Tiga hari menjelang Idul Fitri ia didampingi putri dan istrinya tiba di Bangka. Kelelahan tak mampu membuatnya bisa bertahan. Ia terjatuh dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Dalam kesadaranya yang tidak lagi sempurna, terdengan gumamnya.
"Aku ingin pulang."
" Bapak sudah pulang," kata salah seorang anaknya.
"Aku ingin pulang." Katanya lagi
Berulang kali kata-kata itu ia utarakan. Sepertinya ia tidak menyadari sudah tiba di tempat tujuan. Ia sudah kehilangan kesadaran.
" Aku ingin pulangan," kembali terdengan ucapannya yang semakin pelan.
Hingga akhirnya ia dipindahkan ke ruang ICU. Ia tidak lagi bersuara. Ia koma. Semua putra-putrinya sudah berkumpul. Ada yang karena mudik lebaran, ada pula yang memang menetap di pulau Bangka, ada juga yang terpaksa ikut mudik ke Bangka karena mendengar ayahnya sudah koma.
Ia kelahiran Bangka. Ia di Padang karena ikut istri dan seorang putrinya. Namun jauh-jauh hari sebelum memasuki bulan Ramadan ia ingin pulang. Setiap hari istri dan putrinya mendengar kata-katanya ingin pulang.