Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Menulis untuk Kompasiana Jelang Berbuka Puasa

Diperbarui: 20 Mei 2019   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kesibukan setiap hari yag dipenuhi dengan aktifitas kerja, saya masih menyempatkan diri untuk menulis. Saya harus menulis setiap hari, begitulah niat saya. Hobi menulis ini karena Kompasiana. Sejak 5 tahun lalu bergabung dengan Kompasiana, pada tahun pertama tidak begitu aktif. 

Kebetulan pas dengan pekerjaan saya yang setiap harinya menulis pres release dari Pemkab Bangka untuk dikirim ke sejumlah media massa, ketika masih bertugas di Humas dan Protokol. Namun sejak awal 2019, saya hanya bertugas di Keprotokolan Setda Bangka sehingga tidak lagi membuat release. 

Meskipun aktifitas menulis pres release sudah tidak lagi, tapi aktitas menulis tetap dilakukan setiap hari untuk Kompasiana. Menulis tidak hanya di luar bulan Ramadan, namun juga ketika Ramadan. Bagi saya untuk meyalurkan hobi sembari menunggu berbuka puas, ya menulis. Asyiknya menulis membuat waktu berjalan begitu cepat, sehingga belum selesai sebuah tulisan sudah waktunya berbuka ( sudah terdengar azan Magrib). 

Menulis menjelang berbuka puasa biasanya saya lakukan mulai setelah solat Asar. Menulis menjelang berbuka puasa menurut saya lebih menyenangkan ketimbang ke luar rumah, ngabuburit. Menulis tidak ada hal yang macam-macam dilihat bila keluar rumah. Menyelesaikan sebuah tulisan bagi saya mendapatkan kepuasan batin tersendiri, ditambah lagi diposting di Kompasiana.Tulisan yang diposting bagi saya telah menjadi alat silaturahmi dengan teman-teman Kompasianer. Silaturahmi itu juga penting, ditambah lagi di bulan suci Ramdan ini. Silaturahmi ini terjalin, baik teman kompasianer yang memberi nilai, memberi komentar, maupun hanya sekedar membaca saja untuk sebuah tulisan. Semua yang terjadi yakni interaksi, merupakan wujud dari  telah terjalin silaturahmi.

Menulis juga merupakan ibadah. Terutama tulisan yang menebarkan kebaikan dan juga mendatangkan kenyaman dan menghibur. Sedekah lewat tulisan bisa dilakukan dengan membuat tulisan yang berisikan informasi dan tips-tips yang dapat dimanfaatkan para pembaca. 

Menulis bagi saya sebagai aktifitas yang menyenangkan dan melepas segala kejenuhan apa lagi menunggu saat memasuki waktu berbuka puasa hanya dengan duduk diam. Menunggu bukankah membosankan? Jadi untuk menghilangkan kebosonan itu diisi dengan menulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Kompasiana yang telah memberi ruang kepada saya untuk memuat tulisan. Tiga tahun terakhir ini setiap kali Ramdan bila ada waktu luang yakni tidak ada tugas dari kantor seperti mengikuti Safari Ramadan Pemkab Bangka dan tugas lainnya, setiap menjelang berbuka puasa saya pergunakan waktu untuk menulis. 

Tulisan yang saya buat saat menjelang berbuka puasa kadang tidak langsung saya posting, karena belum selesai. Walaupun sudah selesai tapi belum sempat dikoresi karena sudah lebih dahulu memasuki waktu Magrib, setelah Magrib langsung Isya dan solat Tarawih. Jadi baru ada waktu mengoreksi tulisan yang dibuat sebelum waktu berbuka puasa pada saat malam hari setelah solat Tarawih.

Saya setiap menjelang berbuka puasa selalu khusus menulis untuk Kompasiana. Keberadaan Kompasiana yang secara tidak langsung telah ikut mendorong semangat literasi saya untuk terus menulis. Walaupun puasa semangat menulis itu tidak kendor. Ketika bulan Ramadan tidak kenal puasa menulis. Menulis terus, ibadah puasa jalan terus. 

Salam dari Pulau Bangka.

Rustian Al Ansori




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline