Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Manusia Lumpur

Diperbarui: 19 Mei 2019   05:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diksinya putih
Diksinya bersih
Tapi bukan kitab suci

Keluar dari hati
Tapi tersekat benci
Dipenuhi kecamuk iri
Diksinya menjadi berduri
Diksinya banyak tersebunyi
Disembunyikan sandiwara
Disembunyikan pura-pura

Sebenarnya duka
Ia menulis gembira
Sebenarnya sedih
Ia menulis tertawa
Sebenarnya pedih
Ia menulis tak luka

Diksinya tidak jujur
Sedang membentur
Membuat bertempur
Apakah akan teracam hancur?
Sejak mula kita adalah manusia lumpur
Yang telah lama lebur
Yang dihanyutkan lahar dingin
Yang dibekukan angin

Kita bermula dari tanah
Akan kembali ke tanah
Kita semuanya sama
Lahir tanpa busana
Jangan buat berbeda
Jangan buat lupa
Awal dari segala sengketa

Sungailiat, 19 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline