Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Gugur Melati ketika Pagi

Diperbarui: 1 Mei 2019   05:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bangun sebelum Subuh, mimpi belum juga berakhir ketika bercerita tentang bencana banjir melanda kampung. Ketakutan ketika nyawa terancam saat air mengepung. Seketika bangun, melihat air telah menggunung.

Setelah memastikan hanya mimpi, ditemukan di luar rumah embun yang membuat bertambah  hijau daun melati namun menggugurkan bunga melati. Tanah menjadi putih, karena tergelatak melati. Tanah juga dibuat bertambah wangi.

Mimpi pertanda, ternyata bergugurannya melati ketika pagi. Pagi tidak sedang berduka apa lagi sedang menghadapi musibah tapi wangi melati telah mewangikan tanah yang mulai kehilangan pati. Tanah basah tetap kering meskipun embun telah membantu membasahi.

Sungailiat, 1 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline