Pariwisata merupkan salah satu sektor strategis yang memiliki kontribusi penting dalam pembangunan perekonomian nasional maupun di daerah. Wakil Bupati Bangka Syahbudin mengatakan, pergerakan pariwisata menjadi industri jasa yang memberikan kontribusi penting bagi perekonomian dunia, perekonomian negara-negara lainnya hingga pada peningkatakn kesejahteraan ekonomi di tingkat masyarakat lokal khususnya masyarakat di destinasi pariwisata.
Wabup Bangka mengatakan hal itu ketika membuka Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Pariwisata Tentang Tata Kelola Destinasi Pariwisata Kabupaten Bangka tahun 2019 di Tanjung Pesona Sungailiat, Kamis (4/4).
Syahbudin mengatakan, untuk mencapai kegiatan ekonomi yang terkait dengan pengembangan budaya bangsa untuk mencapai target peringkat 30 daya saing pada tahun 2019. Maka diperlukan peningkatan pada 11 pilar daya saing yaitu lingkungan bisnis, keselamatan dan keamanan, kesehatan dan kebersihan, sumber daya manusia dan pasar tenaga kerja, kesiapan teknologi, informasi dan komunikasi, daya saing harga, lingkungan berkelanjutan, infrastruktur transportasi udara, infrastruktur darat dan pelabuhan, infrastruktur layanan wisata dan sumber daya alam.
Tujuan dari kegiatan pelatihan SDM bidang pariwisata tentang tata kelola destinasi pariwisata diantaranya, pemberian pembelajaran secara praktis dalam waktu yang relatif singkat oleh seseorang yang ahli kepada orang lain atau peserta dengan tujuan meningkatkan pemahaman ketrampilan, pengetahuan maupun sikap mana yang benar dalam bidang pariwisata.
Tujuan lainnya yakni peningkatan kualitas tata kelola destinasi pariwisata dan kapasitas masyarakat pelaku usaha bidang kepriwisataan. Penyelenggaraan peningkatan kualitas tata kelola destinas pariwisata dan kapasits masyarakat selaku usaha bidang kepariwisataan berupa pelatihan-pelatihan.
Menurut Wabup Bangka, peserta pelatihan sengaja direkrut dari pelaku usaha kepariwisataan atau mikro kecil dan menengah, wirausaha pemula, dan keolmpok strategis. Program pelatihan diharapkan mampu mengembangkan sikap melayani dan bersama-sma menjaga citra destinasi pariwisata yang baik serta mampu menyelesaikan pekerjaan dengan kompetisi minimal sesuai dengan kebutuhan lapangan yang diarahkan kepada pemecah masalah scara bertahap.
"Pelaksanaan pelatihan ini difokuskan kepada sektor yang segera dikembangkan dan ditingkatkan kualitas layanannya, karena akan membawa dampak secara langsung terhadap pengembangan kepariwisataan kita," ujar Syahbudin.
Selain itu peserta yang terlatih harus memiliki kompetensi minimal yang dibutuhkan penggunaan atau jabatannyannya, dan diharapkan kedepannya dapat menjadi agen perubahan dan akan meneruskan pengetahuan dan kompetisi kemasyarakat lainnya.
Sementara itu metode pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah, tanyajawab, diskusi, simulasi dan sejenisnya, mengurangi teori-teori sehingga mudah dipahami para peserta.
Kegiatan pelatihan SDM bidang pariwisata tentang tata kelola destinasi pariwisata diikuti 40 orang peserta, 2 nara sumber, 3 orang tenaga pariwisata, 4 orang fasilitator yang dilaksanakan selama 3 hari, dari 4 - 6 April 2019.
(Rustian Al Ansori)