Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Puisi | Surat Untuk Bulan

Diperbarui: 10 Maret 2019   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutulis surat malam ini dengan bualan
Sama ketika surat kukirimkan buatmu, kawan
Setelah menolak datang dalam pertemuan
Prasangkamu, tempat pertemuan para partisan
Dugaanmu, aku telah menjadi simpatisan
Buruk sangkamu, selalu ada tak pernah berubah
Aku bukan termasuk kumpulan para bedebah
Kalau tak percaya, ya sudah

Kutulis saja surat untuk bulan
Biar bulan mengintipmu dari sela-sela alat peraga di sepanjang jalan
Bukankah kau telah memasang
Dari pintu ke pintu kau datang
Membawa beras, amplop berisi uang
Kau memang pecundang

Hidupmu dalam bualan
Yang selalu laku sebagai jualan
Aku tidak perlu menunggu surat balasan dari bulan
Cukup membaca caramu mengirim tuduhan
Teriakanmu meragukan
Sebenarnya sedang meneriaki dirimu sendiri
Pendirianmu tak tegak berdiri

Kusudahi surat untuk bulan
Biar tak diludahi, karena hari sudah kemalaman

Sungailiat, 10 Maret 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline