Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Kawanku Ngurah Berkisah Nyepi

Diperbarui: 7 Maret 2019   05:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kami pernah bersama di Yogya
Satu kampus penuh warna
Dalam keberagaman agama
Ia pernah mengajak ke Singaraja
Menikmati ayam betutu dalam suka
Ketika Nyepi tak lagi bisa dihubungi
Ia telah mulai peribadatan suci

Nyepi
sepi
sunyi

Senyap
tak ada ucap
lenggang
lampu dimatikan, tak lagi benderang
tak ada kegiatan
Tak ada kebisingan

Kawanku Ngurah bercerita
Mula tahun Baru Saka
dalam bahagia
bermula menyepi
dalam suci
catur brata penyepian
telah dilakukan

Ketika Tilem Kesanga
hari penyucian dewa-dewa
berada di pusat samudera
yang membawa intisari amerta air hidup
yang tak meredup
pemujaan suci dilakukan
penuh ketaatan

Selamat Nyepi, kawan
aku masih ingat kisah-kisah lalu diantara teman-teman
yang kuat dalam keberagaman
kadang aku juga butuh menyepi
melepas kebisingan yang kadang bisa menjadi bara api

Sudah lama aku tidak ke Bali
Terakhir, setahun setelah reformasi 

Sungailiat, 7 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline