Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pohon Natal di Dekat Masjid

Diperbarui: 24 Desember 2018   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita telah membangun masjid di dekat rumah tidak jauh dari pantai, telah kita tanam halamannya dengan cemara yang tertiup angin selalu melambai. Walau tak semelambai nyiur, cukup untuk menghijaukan patut diucapkan syukur.

Ingat waktu dulu, ketika anak - anak walau berbeda. Ketika belum ada pohon natal dari plastik, pohon - pohon masih banyak belum ditebang. Anakmu, teman anakku sedang mencari cemara buat pohon natal. Anakku mengatakan, ada pohon natal di dekat masjid. Kemudian mereka menebangnya bersama - sama. Memikulnya bersama - sama. Tak ada yang melarang, maupun marah. Menanam pohon di halaman masjid tak mesti selalu kurma, menanamkan cemara juga tak salah.

Di halaman masjid yang berpasir, mengingatkan padang pasir. Kini kami tanami kurma, tidak ada lagi cemara. Walau hanya tinggal cerita, apa salahnya kita bercerita kembali ketika bersama - sama, kita selalu rukun walau berbeda.

Sungailiat, 24 Desember 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline