Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Ibu Para Nelayan

Diperbarui: 22 Desember 2018   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu para nelayan adalah gelombang
Yang menempa anak kuat hingga bak batu karang
Sesaat lagi matahari menghilang
Air laut pun semakin pasang
Nelayan pesisir siap menantang
Laut berkeringat para pejuang

 Ibu para nelayan adalah gelombang
Yang mengaduk - aduk perut terus bergoyang
Yang memuntahkan isi perut
Yang memusingkan mabuk laut

 Ibu para nelayan adalah gelombang
Yang melahirkan jiwa kuat tak goyang
Ketika ibu tak menghempas dengan arus yang tenang
Ibu telah menghasilkan banyak ikan
Ibu yang memeberikan rezeki untuk makan

 Ibu para nelayan adalah gelombang
Rahimnya menyimpan petang
Ketika matahari tenggelam 
Rahimnya tak pernah diam
Bisa mematikan,.bukan karena tak sayang
Tapi karena musim bukan untuk ditantang 

Sungailiat, 22 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline