Mahasiswa UGM Selesai Melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Penagan, kabupaten Bangka. Sebelum acara penarikan para mahasiswa, saya sempat bincang - bincang dengan para mahasiswa.
Mereka mengungkapkan betah melakukan KKN di Bangka, selain aman warganya juga ramah penuh kekeluargaan. Ketika saya singgung tentang kasus rekan mereka yang menjadi korban pelecehan seksual ketika melakukan KKN di Maluku Utara. Diduga Agni (bukan nama asli) dilecehkan teman sesama mahasiswa. Mereka tidak ingin berkomentar.
" Di sini aman ya mbak, " ujarku.
Si mbak menjawab," aman, warganya ramah. "
Setelah berlangsug selama 2 bulan KKN mahasiswa Universitas Gajah Mada ( UGM ) di desa Penagan, kecamatan Mendo Barat berakhir, Jumat ( 30/11), selanjutnya diserahterimakan kembali dari Pemkab Bangka kepada pihak UGM.
Penarikan kembali mahasiswa UGM yang telah melaksanakan KKN dari 2 Oktober hingga 30 November 2018 berlangsung di ruang pertemuan kantor Bupati Bangka, dari Bupati Bangka diwakili Staf Ahli Bupati Restunemi kepada Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat KKN-PPM UGM diwakili Amir Husni.
Selama melakukan KKN para mahasiswa memberikan perhatian kepada kondisi kesehatan masyarakat, khususnya di desa Penagan yang angka stantingnya tinggi.
Stanting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang, dalam waktu yang cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Stanting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia 2 tahun. Selain itu para mahasiswa memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan diantaranya dalam mendukung program Pemkab Bangka bebas dari ODF yakni bebas dari buang air besar sembarangan. Para mahasiswa juga selain melakukan kegiatan sesuai dengan ilmu kedokteran, juga melakukan aktifitas lainnya diantaranya budidaya kepiting bakau.
Staf Ahli Bupati Bangka Restunemi mengatakan kegiatan KKN mahasiswa saat ini bisa dilakukan lebih fokus karena dapat melaksanakan tugas tanpa terbebani karena kondisi lingkungan, seperti minimnya ketersedian air bersih seperti ketika ia melakukan KKN saat masih sebagai mahasiswa di yogyakarta.
Diharapkannya dengan situasi KKN yang lebih baik para mahasiswa mendapatkan pengalaman yang lebih banyak tidak hanya bidang kesehatan, namun juga berbagai pengalaman dibidang sosial, ekonomi dan kemasyarakatan.