Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Langit Patah Meruntuhkan Hujan

Diperbarui: 14 November 2018   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit patah meruntuhkan hujan dengan deras higga menenggelam jalan setapak

Langkah kaki menjadi basah karena genangan telah menyetuh luka sehingga terasa pendih seakan kulit terkelupas.

Pedih terasa hingga menyentuh hati yang pernah disinggahi janji yang pernah terucap ketika cinta masih menebarkan wangi bunga

Hati itu kini telah tenggelam digenangi darah dari sayatan luka

Tak ada yang perlu disalahkan

Begitu pula ketika lagit patah menurunkan hujan

*

Sungailiat, 14 November 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline