Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Ziarah Pagi

Diperbarui: 8 September 2018   05:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Embun jelas terlihat mengeristal di daun hijau. Bunga melati tak sengaja tersentuh jatuh bertaburan dengan risau. Bukan sedang menaburkan pusara yang lagi resah. Bukan pula pertanda akan datang musibah. Tapi pagi memang sedang diziarah. 

Pusara pagi adalah taman hijau yang segar disirami hujan semalam. Hijau daun membuka mata terpejam. Menurunkan minus mata yang menua. Tak perlu ada tanya. 

Beberapa bunga akan dipetik setelah mekar beberapa waktu. Dari pada dibiarkan layu. Bunga masih berembun. Ketika dipetik suara kokok ayam masih ramai mengalun. 

Ziarah tak selalu terkait kematian. Ziarah pagi tanda hari memulai kehidupan. 

***

Sungailiat, 8 September 2018 

Rustian Al Ansori 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline