Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Puisi | Menunggu Ombak Menjemput Pantai (3)

Diperbarui: 26 Agustus 2018   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Telah lama kita bersahabat dengan pantai. Bermain disana dengan segala rasa saling mencintai. Mebuat pantai jadi rusuh. Membuat pantai gaduh. Kita tanpa disadari sudah ratusan kali pantai diludahi. Begitu pula pasir pantai tempat bergumul maksiat hingga ceceran mani. Pantai telah dikotori.

Jangan sampai kesalahan yang tidak disadari. Jangan sampai dosa menumpuk hingga meninggi. Hingga ombak marah menjemput dengan tsunami. Ada terselip kecemasan dihati. Walau tak mungkin ada gempa bumi. Pantai ini jauh dari gunung berapi.

Jangan pernah abaikan yang tak mungkin perkiraan logika. Karena kekuasaan Tuhan tak ada yang bisa menerka.

Sungailiat, 26 Agustus 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline