Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Tuhan Sedang Memberi Peringatan

Diperbarui: 5 Agustus 2018   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kubunuh malam ini dengan pedang melengkung tak mengkilap tapi karatan. Bulan bintang mati karena malam telah aku tikam dengan pedang tanpa jampi - jampi tapi dengan berita penderitaan orang - orang kelaparan. Terasa tertikamkah? kalau tidak memang tak lagi punya perasaan. Terasa gelapkah? malam sudah kutikam dalam gelap menyusul  sebentar lagi ada kematian.

Pedang karatan telah menyebar tetanus melalui darah yang masih merah tak pernah berubah. Tikaman yang tepat mengenai jantung yang tak lagi berdatak karena terbelah. Malam ini kejam bukan karena sajam tapi karena dendam akibat ketidakadilan. Sakit yang panjang dibiarkan seperti dipermainkan.

Malam sudah semakin sepi telah menjadi mati. Kematian tanpa peti mati tapi dibiarkan bergelimpangan ditengah dingin malam semakin menyakiti. Ini siksaan alam yang terus memberikan cobaan hingga berhentinya kemaksiatan. Kematian malam ini memang misteri, Tuhan sedang memberi peringatan.

Sungailiat, 5 Agustus 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline