Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Puisi | Menunggu Malam di Perempatan

Diperbarui: 3 Juli 2018   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: pixabay.com)

Malam ini tinggal waktu dua jam dalam kelipatan. Menunggu malam di perempatan.Tanpa teman. Setelah teman pergi tanpa pamitan.

Sendirian di perempatan. Menunggu waktu jatuhnya bulan. Terlalu lama dalam khayalan. Seandainya di dapatkan bulan jatuh dalam pangkuan. Kan digelindingkan di tengah jalanan.

Menunggu malam di perempatan. Tak bakalan jatuh bulan. Apa lagi bintang. Malam diantara orang - orang bimbang.

Malam di perempatan. Malam dalam kesulitan. Ketika sulit memilih jalan. Perempatan yang telah menjadi jeratan. Membuat bingung menentukan pilihan. Ketika telah kehilangan pikiran.

Sungailiat, 3 Juli 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline