" Ayah, hadiah lebarannya uang saja?" kata putri sulungku.
Tidak aku tanggapi. Aku diamkan saja permintaannya itu. Begitulah anak - anak sekarang, ia tidak ingin diberikan barang untuk hadiah lebarannya tapi maunya uang.
Saya yakin uang yang diberikan itu akan dihabiskan untuk membeli pulsa telepon maupun kuota internet. Jadi saya putuskan untuk tidak memberikan uang sebagai hadiah lebaran.
Pengalaman ini mengingatkan saya pesan ayah dulu bahwa, "kalau membayar zakat fitrah jangan pakai uang tetaplah membayarnya dengan beras." Walaupun membayar dengan uang dibenarkan.
Pendapat Ayah itu cukup beralasan, bila membayar zakat fitrah dengan uang bisa jadi uang itu bukannya dibelikan beras untuk makan sehari - hari tapi dibelinya pulsa.
Karena itu dalam memberikan hadiah lebaran, terutama kepada putra - putri sesuai dengan kebutuhan. Bila saat ini anak - anak baru saja menerima raport kenaikan kelas, maka hadiah lebarannya terkait dengan peralatan sekolah. Demikian pula dengan yang lain, apakah orang tua maupun orang dewasa berikan hadiah terkait dengan aktifitas ibadahnya bisa dibelikan pakaian gamis, sajadah, peci, jilbab, tasbih dan lain - lain ni terkait dengan ibadah sehari - hari.
Hindari memberikan hadiah lebaran berupa uang karena akan habis begitu saja tanpa bekas yang dapat dikenang. Sebelum saya menikah, ayah saya memberikan hadiah berupa baju koko dan tasbih. Dua barang itu masih ada, walau sudah lama masih bisa saya pakai. Otomatis baju koko saya pakai untuk solat, dan tasbih buat berzikit maka akan selalu ingat beliau yang sudah meninggal dunia, maka doanya dan pahalanya juga mengalir untuk almarhum ayah.
Begitu pula kepada anak - anakku hadiah lebarannya terkait dengan kegiatan ibadahnya, bisa berupa Al Quran dengan bentuk dan warna yang bisa membuatnya tertatik, sehingga akan terus membaca Al Quran. Bisa juga mukenah dengan model yang trendy. Sajah dengan motif yang indah dan lain - lain.
Memberikan hadiah lebaran yang bermanfaat, serta akan selalu diingat dan dipergunakan itulah yang saya lakukan. Seperti yang telah diajarkan almarhum ayahku. Jangan pernah berikan uang, karena jatah uang jajan sudah ada setiap hari. Kemudian untuk jatah kuota internet dan pulsa telepon sudah dibatasi setiap bulan, agar anak - anak disiplin.
Memberi dalam bentuk uang itu sadaqoh, tapi hadiah lebaran beda lagi. Saya tidak ingin terpengaruh dengan permintaan anak -anak, tak akan memberikan hadiah lebaran berupa uang. Dugaan saya uang itu akan dipergunakan untuk kesenangan anak - anak jaman now, yang tidak pernah lepas dari telepon pintarnya dan harus selalu tersambung dengan internet. Tidak lain uang akan dibelikan selalu untuk membeli kuota internet dan pulsa telepon.
Inilah pengalaman saya dalam memberikan hadiah lebaran.