Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Jangan Abaikan Pria, Juga Ingin "Outfit" Terbaik di Bulan Ramadhan

Diperbarui: 31 Mei 2018   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Butik yang ada di jalan A. Yani Sungailiat (dokpri)

Saya tidak memiliki perhatian khusus mengikuti perkembangan fashion terbaru. Kalau pilih pakaian yang penting nyaman dipakai, sudah cukup. Soal harga, sudah pasti sesuai dengan kemampuan kantong.

Pertengahan Ramadan sejumlah butik, toko penjual pakaian di tempat saya tinggal sudah mulai ramai dengan aneka pakaian model terbaru. Harganya pun beragam dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Saya coba mengikuti istri yang melakukan survei terlebih hadulu, baik itu survei harga maupun model pakaian. Sore itu tujuan kami berdua ke butik Al Fat di Jalan A. Yani Sungailiat  berjarak sekitar 2 km dari rumah. Istriku memanggil pemiliknya yang juga melayani para pembeli dengan panggilan Fat.

dokpri

dokpri

Melihat koleksi pakaian yang ada di butik Al Fat, yang dipamerkan sebagian besar pakaian wanita, tidak tampak pakai pria.

“ Mana pakaian Priyana? ” tanyaku.

Pelayan di butik itu langsung bergegas mencari pakaian pria, yang tersusun dalam tumpukan di lantai butik.

“ Mengapa tidak dipajang seperti pakaian Wanita? ” tanyaku lagi. 

Pelayan hanya tersenyum saja. Ternyata pakaian pria kalah bersaing dengan wanita. Saya melihat beberapa koleksi pakaian pria, berupa baju koko, gamis dengan berbagai motip, serta beberbagai model peci dan kain sarung. Inilah yang ditawarkan pelayan butik kepada saya. Sepertinya sudah tahu saat Ramadhan yang akan dibeli para pria. Mungkin saja koleksinya hanya itu saja. Ternya tidak, banyak sekali koleksi pakaian pria.

Yang menjadi pertanya saya, mengapa pakaian wanita saja yang dipajang, sedangkan pakai pria tidak dipajang. Dari pengamatan saya memang butik ini yang banyak datang membeli adalah kaum wanita. Bulan Ramadhan, menunjukkan butik yang ada di Sungailiat, kabupaten Bangka lebih mengedepankan untuk menarik minat konsumen wanita.

Para pedagang cukup berasalan, bila pakaian itu dipajang seluruhkan tidak muat dengan kondisi ruangan yang sempit sehingga pakaian pria yang dikorbankan, dengan lebih mengedepankan pakaian wanita. Jangan abaikan konsumen pria bahwa pria juga memperhatikan outfit untuk tampil beda dengan baju terbaik ketika Ramadhan juga Idul Fitri.

dokpri

dokpri

Pedagang di Sungailiat ini mendapatkan pakaian - pakaian yang diperdagangkan berasal dari Jakarta. Pakaian pria dewasa, remaja dan anak - anak tetap memperhatikan aurat. Tidak hanya wanita, pria juga harus mengikuti ketentuan ajaran agama Islam. Menurut ulama Hanafiyah, aurat sesama lelaki - baik dengan kerabat atau orang lain adalah mulai dari pusar hingga lutut. Dalil tentang hal ini sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, “ karena di antara pusar sampai lutut adalah aurat.”
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline