Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Komunis di Indonesia Harus Tetap Diwaspadai

Diperbarui: 30 September 2017   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : toelank.com

Ayah saya dulu bercerita tentang Partai Komunis Indonesia ( PKI ) bahwa, kalau Gerakan 30 September (G30S) tidak berhasil ditumpas ia akan menjadi sasaran pembunuhan PKI karena ayah dulu sebagai pimpinan salah satu ormas pemuda Islam. Pemberontakan G 30 S PKI berhasil ditumpas, selamatlah tokoh - tokoh Islam waktu itu.

Masih kata ayah, lubang untuk menguburkan para tokoh - tokoh di Sungailiat, kabupaten Bangka itu sudah disiapkan. Setelah pemberontakkan PKI ditumpas, demikian pula sejumlah tokoh PKI beserta pengurus organisasi pentolannya ditangkap. Setelah penangkapan itu ada tokoh PKI yang kembali hidup, namun ada pula hanya tinggal nama.

Ketika saya lulus tes CPNS pada tahun 1996, kami menjalani tes wawancara yang pertanyakan tentang sejauhmana tahu tentang PKI.

Anda tahu tentang PKI ?

Darimana saudara mengetahui tentang PKI?

Apakah ada keluar sudara yang terlibat PKI ?

Apakah ada orang disekitar saudara yang terlibat PKI ?

Pertanyaannya sederhana, namun kalau salah menjawab yang mengetes akan mengejar dengan pertanyaan yang menyjebak. Bisa - bisa dicurigai ada keluarga yang PKI, sehingga dianggap tidak bersih lingkungan maka urung menjadi CPNS.

Saya menjawab dengan singkat saja, kalau saya tahun saya bilang tahu, kalau tidak saya bilang tidak. Kemudian apa yang dicerita ayah, saya cerita kepada yang mewawancarai. Belum habis saya bercerita, langsung dihentikan saya dipersilakan keluar, wawancara selesai.

Setelah era reformasi tes serupa itu sudah tidak ada lagi. Tidak bakalan ada rintangan untuk yang menjalani tes CPNS terkait dengan keterlibatan keluarga dari PKI. Dengan adanya keleluasaan itu, apakah berarti tidak perlu lagi waspada dengan kebangkitan PKI?

Saya rasa kewaspadaan itu harus selalu ada, dengan cara memperkuat dan menanamkan kembali nilai - nilai Pancasila warga bangsa sejak usia dini (dibangku sekolah). Peringatan Kesaktian Pancasila 1 Oktober, kembali akan diperingati dalam upacara bendera merupakan salah satu bentuk pembelajaran bagi generasi sekarang dan  mengingatkan kembali bahwa ideologi komunis itu tidak sesuai dan bertolak belakang dengan ideologi pancasila.

Sekedar mengingatkan bahwa PKI itu bahaya laten.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline