Lebaran haji atau Idul Adha tidak ada perbedaan dengan Idul Fitri di kampungku di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Perbedaan hanya pada jumlah warga yang mudik, Idul Adha 1438 H ini tidak banyak warga yang mudik kampung, ada juga namun jumlahnya sedikit bila dibaningkan Idul Fitri.
Seperti Idul Fitri, lebaran haji baik warga kebanyakan maupun pejabat tinggi seperti Bupati, Walikota maupun Gubernur melakukan open house di rumah masing - masing. Selain itu menu makanan yang dihidangkan juga sama dari kue kering hingga Ketupat dengan pendampinggnya seperti Rendang, Opor Ayam, Soto, Sambal Asam dan lain - lain.
Lembaran haji tidak beda dengan lebaran Idul Fitri. Di sejumlah desa juga menggelar adat Nganggung yakni membawa 1 dulang yang berisi berbagai penganan ke masjid usai sholat Idul Adha untuk dimakan bersama - sama serta didoakan untuk keselamatan bersama.
Hari ketiga Idul Adha (3/9) di Sungailiat masih ramai dengan warga yang saling kunjung - mengunjungi dari satu rumah ke rumah lainnya. Menunjukkan kebersamaan dan silaturahmi yang cukup tinggi, serta kerukunan antar ummat beragama juga kuat karena warga non muslim turut bertamu saat Idul Adha. Keberagamaan agama, suku dan adat istiadat menjadi indah saat lebaran haji.
Demikian pula saat penyembelihan hewan kurban, warga non muslim tidak ada larangan untuk mereka melihat proses penyembelihan. Bersma Ummat Islam warga agama lain juga merasakan nikmatnya Ketupat, Rendang dan berbagai makanan lainnya. Ini sudah berlangsung lama sejak dahulu, tidak tergoyahkan dengan isu SARA dan lemahnya Kebhinekaan yang terjadi akhir - akhir ini yang sedang menerpa bangsa kita.
Salam dari kampung
Rustian
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI