Lihat ke Halaman Asli

Rustan Ibnu Abbas

Penulis, Trainer

Mengapa Tidak Boleh Menjeda Naskah Terlalu Lama?

Diperbarui: 28 September 2018   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.merdeka.com

Bagi  seorang yang suka menulis, rasa bosan, jenuh kadang datang menghampiri. Rasa ini biasanya datang setelah sekian lama tidak menemukan ide menulis atau karena banyaknya masalah lain yang datang bersamaan. Maka penulis biasanya memutuskan untuk berhenti sementara menulis dan berfokus menyelesaikan masalah lain.

Sebenarnya hal itu lumrah saja, yang menjadi masalah bila ia berhenti menulisnya dalam waktu yang lama. Naskah yang sudah hampir selesai dipending tanpa batas waktu akan menyebabkan masalah tersendiri. Sehingga proses menulis untuk menghasilkan buku menjadi terhambat.

Beberapa masalah yang muncul seperti penulis butuh waktu lagi untuk mengikuti alur penulisan, termasuk ide-ide yang selama ini muncul di kepala akan menghilang. Ide yang hilang biasanya susah ditemukan lagi atau bahkan tidak pernah muncul lagi.

Membuat jeda waktu menulis terlalu lama akan mempengaruhi semangat menulis. Semakin lama semangat menulis akan menurun bahkan bisa hilang. Maka penting sekali memperhatikan dan menjaga agar tetap semangat menulis meski dengan berbagai masalah atau kesibukan untuk urusan lain.

Menunda menulis juga berarti menunda naskah untuk diterbitkan. Seorang penulis yang memiliki target agar bukunya segera ditebitkan pasti tidak akan tercapai. Bila menjadi kebiasaan menunda   jika ada kesibukan atau masalah lain maka bisa dihitung berapa lama lagi naskahnya akan segera diterbitkan.

Berikut beberapa saran agar naskahnya tidak dijedah terlalu lama:

a. Upayakan agar setiap hari menulis dengan fokus pada tema yang akan diselesaikan. Kalaupun memiliki kesibukan yang padat, usahakan menulis atau minimal mencoret-coret idenya dikertas agar  tidak hilang.

b. Bila berkaitan dengan masalah semangat, maka disarankan agar mencari cara supaya semangatnya bisa tumbuh kembali. Jalan-jalan ke toko buku sekedar membaca judul buku atau membaca beberapa paragraph bisa jadi pemicu untuk semangat lagi kemudian berkumpul dengan komunitas penulis sangat direkomendasikan untuk saling memotivasi.

c. Tanamkan dalam hati semangat menulis dengan membayangkan betapa bahagianya jika naskahnya sudah diterbitkan dan dibaca oleh orang lain.

d. Bila berkaitan dengan masalah teknis misalnya laptopnya rusak maka segera cari cara lain agar tetap menulis. Bisa dengan meminjam laptop teman atau menulis dulu di kertas.

e. Bila mentok di ide menulis, pastikan lagi bacaan referensinya sudah cukup atau masih perlu ditambah lagi. Banyak cara mendapatkan ide menulis paling utama dengan membaca buku-buku yang memiliki tema yang sama dengan naskah yang kita tulis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline