Lihat ke Halaman Asli

Rustan Ibnu Abbas

Penulis, Trainer

Ini Beras Paling Harum di Indonesia, Sekarang Harganya 50 Ribu per Liter

Diperbarui: 28 Agustus 2018   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

makassar.terkini.id

Ternyata indonesia memang kaya dengan potensi alamnya.  Salah satunya adalah beras  khas dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Selain aromanya yang khas serta wangi juga harganya yang sangat mahal. Harga sampai 50 ribu rupiah, bahkan untuk momem-moment tertentu seperti lebaran harganya mencapai 70 ribu per liternya. Harga yang sangat fantastis untuk jenis beras yang biasanya hanya kisaran 10 ribuan. 

Beras unik ini oleh penduduk setempat disebut sebagai "Pulu' Mandoti" sejenis beras ketan varietas padi lokal aromatik. Pulu' Mandoti secara bahasa terdiri dari dua kata "Man (Mang)" dan "doti" artinya melakukan ritul "doti" (santet). 

Konon beras jenis ini dulu sering dipakai sebagai sarana santet ke pihak lawan akhirnya namanya sampai sekarang dikenal sebagai mandoti. Bisa juga pulu' mandoti dimaknai beras yang memiliki aroma yang sangat tajam. Pulu Mandoti juga hanya bisa tumbuh di sawah desa yang tingginya 700 Mdpl. 

Keistimewaan Pulu' Mandoti karena aromanya bisa tercium dari jarak 100 meter. Bahkan bila kita campurkan dengan beras biasa  , 1 liter Pulu mandoti bisa mengharumkan 40 liter beras biasa. 

Keunikan berikutnya ternyata Pulu' Mandoti hanya bisa tumbuh dengan sempurna dan menghasilkan aroma yang sangat harum hanya di satu desa yaitu desa Salukanan Sekitar 6 jam perjalanan dari kota Makassar. Desa Salu Kanan sendiri terdapat 312 hektare sawah, namun hanya sekitar 250 hektare saja yang bisa ditanami Pulu Mandoti.

Sudah banyak yang mencoba mengembangkan didaerah lain bahkan sampai ke pulau Jawa ternyata aroma yang dihasilkan tidak sama dengan dari daerah asalnya. Sudah ada beberapa penelitian yang dilakukan untuk mencoba mengembangkan varietasnya agar bisa sama dengan dari desa salukanan namun sampai saat ini belum bisa menyamai kualitasnya. Kemungkinan besar jenis tanah, pengaruh unsur hara yang terjandung didalamnya yang mempengaruhi kualitas berasnya.

Lokasi Desa Salukanan

Selain aroma yang wangi, penyebab kenapa jenis beras ini menjadi sangat mahal karena proses tanam dan pemeliharaanya juga membutuhkan perhatian khusus. Terutama lamanya masa panen yakni 1 tahun sekali tentu membutuhkan biaya pemeliharaan yang sangat besar, menyebabkan sebagian petani enggan bertanam dan mengganti dengan jenis beras biasa. Sehingga kadang stok di pasaran semakin berkurang terutama menjelang hari raya besar Idul Fitri dan Idul Adha harganya bisa sampai 70 ribu rupiah per liternya.

Dok. Pribadi

Tidak lengkap rasanya bila ada acara-acara keluarga seperti pesta pernikahan atau syukuran tidak dihidangkan olahan makanan dari pulu' mandoti seperti lappa-lappa', Songko (Songkolo). Mandoti sebagai suguhan makanan untuk tamu-tamu kehormatan. Biasanya diolah dengan cara dimasak dan diulek dengan santan, ditambahkan lauk pauk berupa dangke atau bundu-bundu sebagai pasangannya. 

Bahkan pada masa pemerintahan presiden Suharto sering kali pulu mandoti dipesan dari pihak istana. Katanya Ibu Tien Suharto sangat senang masak pulu' madoti. Gimana mau pesan pulu' Mandoti? biar bisa rasakan sendiri aroma khasnya ? Yuk Ke Enrekang

dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline