Menyebut nama Habib Rizieq maka yang muncul dibenak pembencinya adalah keras, radikal, Intoleran tapi untuk pendukungnya Beliau adalah sosok yang sholeh, cerdas, konsisten menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar.
Namun ada yang yang menjadi kesepahaman bersama antara kedua kubu tersebut yaitu Habib Rizieq merupakan tokoh kunci alumni 212 yang pendapatnya menjadi didengar dan menjadi rujukan para ulama dalam membimbing umat menetapkan pilihan politik pilpres 2019.
Pemilihan presiden dan wakil presiden sudah memasuki babak baru yakni penetapan capres dan cawapres yang akhirnya memilih dua pasang calon yang siap berkompetisi memenangkan merebut suara rakyat. Suhu politik semakin menghangat, dari awal sudah terlihat berbagai manuver dilakukan oleh pendukungnya untuk merebut hati masyarakat.
Pengamat politik memperkirakan Jokowi-Ma'ruf akan berkampanye tentang keberhasilan pembangunan sedangkan Capres Prabowo-Sandi lebih kepada menyerang program Jokowi yang dianggap gagal.
Masing-masing tim pemenangan capres mencari tokoh-tokoh sentral yang memiliki basis massa diajak bergabung menjadi tim sukses. Tentu saja dengan janji-janji koalisi yang saling menguntungkan alias simbiosis mutualisme.
Diakui atau tidak salah satu tokoh yang paling berpengaruh dan memiliki daya pengaruh yang besar diakar rumput adalah Habieb Rizieq. Meski banyak berupaya merontokkan citranya sebagi tokoh pemersatu umat dengan adanya isu amoral namun akhirnya kasusnya di SP3kan karena tidak ada bukti bahwa Beliau melakukan hal tersebut.
Menjelang pemilihan presiden banyak tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh politik mengunjunginya langsung ke Mekkah untuk katanya "bersilaturrahmi" termasuk capres Prabowo dan mendapat restu langsung dari Beliau.
Lumbung suara yang berada dibelakang Habib Rizieq rupanya dilihat sebagai salah satu kunci kesuksesan pilpres 2019. Oleh kubu lawan politik Prabowo masih dinilai memiliki potensi untuk dipengaruhi untuk mendukung Jokowi sebagai calon presiden. Apalagi cawapres Jokowi merupakan tokoh dan ulama besar dan sangat dihormati KH. Ma'ruf Amin.
Kyai Ma'ruf juga memiliki peran strategis terutama memberikan citra positif dikalangan umat Islam yang dianggap masih "berjarak" dengan capres Jokowi atau partai-partai pengusungnya. Stigma tidak ramah dengan ormas islam paska penetapan perpu ormas akan mulai berlahan-lahan redah bahkan berbalik akan mendukung Jokowi untuk bertahta untuk periode kedua.
Misi besar ini tidak akan berjalan dengan mulus tanpa melakukan pendekatan dengan tokoh kuncinya Habib Rizieq. Maka rencana Kyai Ma'ruf Amin untuk berhaji sekaligus melakukan silaturrahmi politik ke Habib Rizieq merupakan langkah awal.
Meski para petinggi Alumni 212 yakin lobi-lobi yang dilakukan Kyai Ma'ruf Amin untuk mendukung Jokowi akan ditolak Habieb Rizieq namun saya melihat lain bahwa upaya itu ditujukan agar calon pemilih yang ikut aksi 212 yang masih bimbang menentukan pilihan politiknya bisa dialihkan ke Jokowi.