Tidak bisa di pungkiri dalam acara #ILCAntaraMahardanPHP yang menjadi fokus perhatian adalah Prof. Mahfud MD, sosok yang pekan terakhir sebelum pencalonan capres dan cawapres menjadi trending topic karena pencalonan sebagai cawapres yang akan mendampingi Jokowi ternyata "tenggelam" di detik-detik sebelum pengumuman deklarasi.
Prof. Mahfud memang menyatakan bahwa beliau tidak kecewa hanya kaget saja dan mengatakan ini adalah realitas politik. Meski demikian tetap saja kita melihat ada raut kekecewaan yang mendalam pada diri Pak Mahfud.
Secara alamiah tentu saja sangat wajar pak Mahfud kecewa dengan keputusan tersebut sebab semua sudah dipersiapkan secara matang. Bahkan sampai hal-hal yang teknis pun sudah direncanakan secara detail seperti masalah administarasi, ukuran baju yang digunakan, acara seremoni deklarasi dsb.
Ibarat pengantin baru setelah semua persiapan untuk aqad nikah telah terpenuhi ternyata pengatin prianya membatalkan secara sepihak karena desakan keluarga mempelai.
Dengan alasan demi kemaslahatan bangsa maka Prof. Mahmud menyatakan tidak apa-apa dan ini biasa dalam dunia politik. Serta beliau dan keluarganya menerima dengan santai keputusan koalisi yang batal mencalonkan dirinya jadi wapres.
Prof. Mahfud memang dikenal sebagai pribadi yang sangat santun dan apa yang dianggapnya benar maka beliau tidak segan-segan blak-blakan menyampaikan argumennya serta beliau sangat mengedepankan kepentingan masyarakat dibandingkan dengan kepentingan pribadinya.
Gaya bicara yang tenang memang menjadi ciri khas Pak Mahfud dalam berbicara itu terlihat dalam acara #ILCAntaraMahardanPHP, meski demikian dalam nada bicara prof. Mahfud sedikit lebih tinggi dan mengatakan "sedikit agak tersinggung" ketika membantah statemen Romahurmuziy tentang penyataanya dihadapan media yang menyatakan bahwa "Pak Mahfud yang mau sendiri, bikin baju sendiri, siapa yang nyuruh"? dan mengulang kembali kalimat saya tersinggung.
Selanjutnya beliau menekankan ke Romahurmuziy "jangan main-main dengan saya". Sebuah gertakan seorang Mahfud disertai dengan cerita bagaimana Setia Novanto dijebloskan ke penjara dan mengatakan tahu semua catatan politisi yang maju. Ini jelas menujukkan kejengkelan beliau terhadap ketum PPP tersebut.
Ketersinggungan yang berikutnya adalah tentang Pak Mahfud MD yang dianggap bukan kader NU seperti yang telah disampaikan ketua PBNU KH. Said Aqil Siroj sepertinya ini juga sangat melukai perasaannya.
Bahkan untuk membuktikan bahwa Mahfud MD adalah orang NU beliau menyampaikan riwayat hidupnya dan pengalaman organisasi resmi dan non resmi yang masih berafiliasi dengan NU.
Saya mencatat sepanjang dipersilahkan berbicara selama 39 menit itu setidaknya ada 4 kali menyatakan kekecewaanya kepada KH. Said Aqil Siroj atas pernyataannya itu.