Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Dengan jumlah penduduk yang besar, maka Indonesia diharuskan perlu menyediakan sejumlah kebutuhan pokok yang dalam jumlah yang besar, salah satunya seperti kebutuhan nasi.
Nasi merupakan makanan pokok hampir seluruh masyarakat Indonesia, maka tak heran jika kita sering mendengar istilah "Belum makan kalau belum makan nasi" disekitar kita karena nasi sudah sedari dulu mengisi perut masyarakat Indonesia.
Selain nasi, masih banyak "teman-teman"nya yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat Indonesia sehari-hari seperti minyak goreng, gula, telur, sayur-mayur, dan lain sebagainya.
Sebagai negera dengan beragam budaya dan agama serta rasa toleransi yang tinggi telah menjadi ciri khas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga pemerintah telah menetapkan hari libur nasional pada hari-hari khusus untuk semua agama-agama besar di Indonesia agar para pemeluknya dapat lebih khusuk beribadah.
Momen hari libur tersebut sekaligus dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk mempersembahkan hidangan yang spesial untuk menjamu para keluarga dan kerabat. Tak heran jika hal ini menyebabkan kebutuhan dasar masyarakat cenderung meningkat disaat momen-momen tersebut, terutama momen di Bulan Puasa Ramadhan dan Hari raya Idul Fitri.
Pada momen bulan ramadhan dan hari raya idul fitri, harga kebutuhan pokok tersebut cenderung naik dan kenaikan harga terjadi hampir pada semua jenis kebutuhan pokok, mulai dari beras, minyak sayur, telur, hingga pakaian dan kenaikan pun ini terjadi tiap tahun.
Masyarakat Indonesia cenderung menganggap fenomena ini sebagai sesuatu yang normal karena sebagian besar opini masyarakat disekitar lingkungan saya mengatakan "jika permintaan kebutuhan meningkat dalam jumlah besar, maka wajar jika harganya naik karena barangnya sedikit", termasuk ibu saya yang berpendapat seperti itu. Dan terkadang kondisi inflasi pasca masa liburan tetap berada pada kisaran yang tinggi hingga harga kebutuhan pokok di pasaran cenderung meroket.
Tak semua golongan masyarakat, khususnya masyarakat kelas bawah siap menghadapi situasi tersebut sehingga kondisi inflasi yang rendah dan stabil menjadi 'target point' pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Namun, bisakah pemerintah mengendalikan stabilitas kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera?
Jawabannya tentu bisa. Menurut saya, ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dan dikaji ulang mulai dari penetapan regulasi yang mendukung industri produksi, aktivitas jumlah kebutuhan pokok masyarakat hingga ketersediaan sumberdaya manusia yang handal dan teknologi produksi yang canggih.
- Regulasi
Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah menjadi faktor utama yang mempengaruhi supplai (penawaran) kebutuhan pokok masyarakat dan alur distribusi kebutuhan tersebut, serta seluruh harga kebutuhan pokok yang ada di pasar. Kementerian Perdagangan (Mendag) Indonesia bertanggung jawab dalam mengatur regulasi dibidang perdagangan dalam skala nasional dan pelaksanaannya.
Saat ini di Indonesia, pertumbuhan pasar modern, seperti supermarket, minimarket, dan mall cenderung berkembang lebih pesat. Di Kota Palembang, Sumatera Selatan selama 10 tahun terakhir sudah lebih dari 10 pusat perbelanjaan modern sudah dibangun dan beroperasi di berbagai wilayah di Kota Palembang dengan berbagai desain gedung yang modern serta banyak tersedia produk-produk bermerk dan berkualitas sehingga pasar modern cenderung mudah menarik minat konsumen.
Bandingkan dengan kehadiran pasar tradisional, di Kota Palembang sendiri selama 10 tahun terakhir tidak sampai 3 pasar tradisional baru. Kehadiran pasar modern cukup efektif untuk menarik minat konsumen baru atau konsumen kelas menengah keatas untuk dapat menambah variasi belanja.
Sedangkan cenderung kurang efektif untuk menarik semua kelas masyarakat karena pasar modern cenderung menawarkan harga yang sangat tinggi sehingga masyarakat kelas bawah tidak mampu menikmatinya karena kemampuan finansial yang tidak memadai.
Sebaliknya, kehadiran pasar tradisional sangat efektif karena semua kelas masyarakat dapat memenuhi semua kebutuhan pokoknya. Dengan ini, pemerintah (yang terkait perdagangan) dapat mengesahkan regulasi yang dapat memayungi semua lapisan masyarakat.
- SDM Handal di Bidang Pertanian
Sumber Daya Manusia yang handal di bidang pertanian merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan hasil bumi pertanian. SDM yang handal akan mendorong pemikiran-pemikiran yang matang dan maju untuk meningkatkan hasil bumi pertanian.
Tidak dapat dipungkiri jika sebagian besar petani di Indonesia masih menggunakan cara tradisional dalam mengolah tanah pertanian. Dengan cara tersebut, petani tidak akan mampu meningkatkan hasil pertanian dengan jumlah yang besar karena petani masih memiliki pola pemikiran tradisional dalam mengolah lahan pertanian.
Padahal saat ini, pertumbuhan penduduk setiap tahun terus mengalami peningkatan yang dibarengi dengan peningkatan jumlah kebutuhan yang diperlukan oleh manusia. Pertumbuhan jumlah penduduk juga mengakibatkan semakin banyaknya lahan yang dibuka untuk kepentingan pemukiman. Hal tersebut tentunya akan berdampak terhadap semakin berkurangnya jumlah lahan pertanian dan perkebunan.
SDM yang handal akan mampu mengolah lahan pertanian dan perkebunan menjadi lebih efisien sehingga jumlah produksi yang dihasilkan meningkat secara signifikan.
- Teknologi Pertanian dan Perkebunan
Teknologi pertanian dan perkebunan juga berperan penting terhadap peningkatan jumlah produksi hasil pertanian dan perkebunan. Teknolog yang canggih akan memudahkan manusia dalam mengolah lahan, menanam dan berkebun, merawat tanaman, dan memanen hasil bumi pertanian dan perkebunan untuk selanjutnya dapat didistribusikan ke pasar-pasar.
Teknologi pertanian tidak sebatas pada alat-alat canggih yang digunakan manusia, tetapi teknologi yang dimaksud juga pada pengembangan produk hasil pertanian menjadi lebih bagus dan berkualitas contohnya seperti persilangan tanaman padi yang menghasilkan varietas unggul baru (VUB) tanaman padi yang jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan padi biasa.
- Jalur dan Alur Distribusi Kebutuhan Pokok
Jalur dan alur distribusi menjadi kunci utama pemerataan pasokan kebutuhan pokok. Apabila pasokan kebutuhan pokok menumpuk pada suatu daerah, kemungkinan daerah yang kelebihan pasokan tadi akan menjual produknya tersebut dengan harga murah karena jumlah penawaran lebih tinggi dibandingkan jumlah permintaan.
Sedangkan, pada daerah lainnya yang kekurangan pasokan kebutuhan pokok akan mengalami kelangkaan dan harga jualnya akan mahal.Sebagai negara yang memiliki banyak kepulauan, jalur distribusi kebutuhan pokok jika menggunakan jalur air akan sangat efisien karena kapasitas muatan yang diangkut akan lebih banyak dan efisien.
Jalur laut yang terbuka, teratur, dan efisien menjadi kunci utama bagi Indonesia untuk meningkatkan pemerataan distribusi kebutuhan pokok keseluruh penjuru wilayah Indonesia.
Menurut saya, keempat poin tersebut sangat penting untuk ditingkatkan dalam menjaga stabilitas barang kebutuhan pokok untuk masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H