Lihat ke Halaman Asli

RUSTAM HADI

Pengajar yang ingin Selalu Belajar dan Belajar Selalu

Kesadaran Universalku: Bagaimana Semestinya Kita Menjalani Hidup Ini?

Diperbarui: 2 Januari 2024   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kesadaran Universalku

BAGAIMANA SEMESTINYA KITA MENJALANI HIDUP INI ?

Pada hakikatnya hidup ini persis seperti perjalanan dari rumah kita, ke satu tempat tertentu yang kita inginkan untuk satu keperluan tertentu selama beberapa waktu, lalu setelah semua keperluan selesai maka kita akan kembali pulang ke rumah.

Ya sesederhana dan sesimple itu.

Sebelum berangkat kita membuat rencana perjalanan kita mulai saat keberangkatan sampai kembali pulang itulah yang disebut saat kelahiran dan kematian,  

Di dalam rencana tersebut telah disusun secara lengkap apa saja persoalan-persoalan yang akan kita selesaikan dan berapa lama kita akan menyelesaikannya dalam satu kali perjalanan hidup kali ini.  

Tiap orang memiliki persoalannya masing-masing untuk diselesaikan dan tidak ada yang sama serta waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan pun berbeda-beda.

Tapi semua orang pasti akan punya waktu kapan memulai perjalanan dan kapan harus kembali pulang,  dalam hidup inilah yang disebut sebagai Takdir.

Selum berangkat semua rencana yang telah disusun tersebut dibuatkan skenarionya dengan sangat jelas dan rinci bahkan bisa dievalusi/direview dulu sebelum itu benar-benar ditetapkan untuk diwujudkan. (Proses ini disebut penyusunan takdir hidup seseorang)

Rencana perjalanan ini dibuat sangat lengkap semisal kita akan berangkatnya kapan, pagi, siang atau malam (itulah yang disebut sebagai waktu kelahiran).

Dengan siapa kita akan berangkat (itu adalah teman-teman kita selama hidup di dunia), kita akan memulai perjalanan dgn siapa (itulah keluarga yang kita pilih saat kelahiran)  pokoknya sangat lengkap sekali dan detil.  Dan rencana itu ditutup dgn kapan kita akan pulang kembali ke rumah kita (itulah yang disebut takdir kematian)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline