Lihat ke Halaman Asli

Mimpiku tentang Gunung Emas dan Lautan Minyak

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bumi, Air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat". (Psl.33 UUD 1945) Dari dasar hukum diatas yang membuat saya sering memimpikan tentang kemakmuran seluruh rakyat Indonesia, dimana telah kita ketahui bersama bahwa kita berdiri ditanah yang super kaya akan Sumber Daya Alam. Bisa dibayangkan jika hasil dari Tambang Erstberg dan Garsberg yang "dikelola" oleh PT. Freeport saja bisa untuk membangun Negara Bagian California, Amerika Serikat, Fantastik..!!. Berawal dari Ekspedisi Colijn, termasuk Jean-Jacques Dozy (1963) yang berhasil mencapai gletser Gunung Jayawijaya dan menemukan Ertsberg. Dari laporan hasil temuan ekspedisi yang menyebutkan terdapat logam mulia yang tidak hanya "bersembunyi" didalam tanah akan tetapi juga menghampar dipermukaannya tersebut membuat  pihak Freeport dinegara asalnya begitu bernafsu untuk "menguasai" Ertsberg, terlebih pada tahun 1950-1960an Freeport mengalami krisis financial menuju kebangkrutan. Sempat datang ke Indonesia di tahun 60-an dengan mengutarakan maksud kedatangannya untuk meminang Ertsberg di Papua untuk mereka kelola, namun pada saat itu ditolak mentah-mentah oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno, hal ini membuat kesulitan Freeport karena Presiden Amerika Serikat saat itu J.F Kennedy yang diminta untuk membantu lobi ke Presiden Soekarno. Tapi sayangnya hubungan kedua Presiden tersebut terlalu mesra bahkan sampai permintaan Freeport diabaikan oleh presidennya sendiri. Tidak berselang lama J.F Kennedy ditembak hingga tewas dan Presiden Presiden Soekarno terpaksa turun untuk digantikan posisinya oleh Presiden RI ke-2 H.M Soeharto, entah rentetan kejadian yang sudah diskenariokan atau hanya kebetulan, mimpi saya terlalu sempit untuk berspekulasi kesana. Beda pimpinan beda pula konsep pemikirannya, jika Presiden Soekarno berprinsip "Biarkan kekayaan alam kita, hingga insinyur-insinyur Indonesia mampu mengolahnya sendiri", maka Presiden Soeharto mengundang dan mempersilahkan Freeport untuk mengelola Ertsberg dan Garsberg di tanah Papua. Penandatanganan Kontrak Karya Pertambangan I antara Indonesia dan Freeport pada tahun 1967 dilaksanakan.. dan mulailah alat-alat raksasa menghujam, menggali, menghancurkan tanah Papua. Jutaan Ton Tembaga Tembaga mulai dilarikan dengan kapal-kapal laut raksasa ke Amerika Serikat. Sempat di era tahun '70-'80-an beredar kabar bahwa Freeport tidak hanya menggondol Tembaga, akan tetapi juga Logam Mulia Emas. Hal ini ditutup-tutupi hingga akhirnya Freeport mengakuinya dan melakukan re-agreement dengan pihak Indonesia. Kembali Jutaan Ton Tembaga dan Emas dilarikan ke Amerika Serikat. Bahkan belum lama beredar bahwa di tambang tersebut tidak hanya tembaga dan emas yang dieksplorasi, tetapi juga URANIUM, entah benar atau tidak, toh mereka pernah berbohong pada Indonesia.. hehehe.. Ini baru mimpi saya tentang Freeport, belum lagi tambang-tambang Minyak dan Gas, Batubara yang dikelola oleh Asing.. hadeehh.. Kesalahan masa lalu bukan alasan untuk kita menjadi kerdil disaat ini dan masa yang akan datang di negeri sendiri, mimpi saya sehari-hari andaikan saja Indonesia mengelola Sumber Daya Alamnya secara mandiri, berapa banyak Sekolah Gratis yang bisa dibangun, berapa banyak Rumah Sakit Gratis yang bisa didirikan hingga pelosok negeri, berapa banyak orang miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.. Dipelihara dalam artian dilindungi dan diarahkan untuk kesejahteraan.. bukan dipelihara untuk dilestarikan kemiskinan dan keterlantarannya. Disetiap mimpi saya selalu hadir individu-individu yang yang serta merta menginterupsi mimpi saya dengan mengatakan "Susah..! Tidak Mungkin..! Memang kita punya sumber daya alam, tapi tidak ada sumber daya manusia yang mumpuni dan teknologi yang canggih". Semakin sering mimpi saya itu diinterupsi, semakin sering saya tertawa geli.. Sumber Daya Manusia kita banyak, mereka ahli, handal, expert.. berapa banyak pekerja skill Indonesia mulai level Operator-Engineer-Superintendent hingga level Manager yang bekerja di perusahaan-perusahaan Minyak, Gas dan Tambang di Timur Tengah.. Qatar.., Abu Dhabi.., Dubai..Eropa..  Dan teknologi bukanlah hal sulit jika kita benar-benar mau mengelola Sumber Daya Alam secara mandiri karena teknologi yang dibutuhkan akan menjadi sangat murah dan tidak seberapa, karena kita ada uang.. ada uang ada barang.. hehehee... Dan sekali lagi menutup mimpi saya disiang bolong ini.. Jangan pernah berkata "Kita tidak bisa" karena sesungguhnya kita Bisa.. jangan pernah berkata "Tidak Mungkin" Karena semuanya itu mungkin jika kita MAU dan BERANI.. Hanya orang-orang apatis dan egois yang mementingkan perut sendiri yang akan berkata demikian. Jadi.. MAU dan BERANI-kah kita..?? #Lagi-lagi saya harus terbangun dari mimpi disiang bolong ini karena hujan turun.. dan waktunya saya Ngojek Payung.. (Tulisan & Gambar: Berbagai Sumber)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline