Apa itu efek kupu-kupu? Efek kupu-kupu adalah suatu peristiwa di mana suatu hal yang kecil akan berdampak menjadi hal besar. Efek kupu-kupu menunjukkan bagaimana detail kecil dapat menyebabkan perubahan besar.
Berikut adalah top 5 efek kupu-kupu yang pernah terjadi yang berdampak besar kepada dunia dan sejarah:
1. Penolakan sekolah seni Hitler.
Kalian pernah berpikir tidak guys, seandainya jika Hitler tidak ditolak dua kali dari sekolah seni di Akademi Seni Rupa di Wina, Austria, pada tahun 1907 dan 1908, maka jalan Hitler berubah dari calon seniman menjadi diktator. Keputusan komite sekolah seni tersebut menolak Hitler awalnya terkesan kecil, tapi kemudian menghasilkan dampak besar di belakang berupa Perang Dunia II.
2. Pembunuhan Archduke Franz Ferdinand.
Sebab yang menjadi titik akhir/puncaknya hingga terjadinya perpecahan, dan terjadilah Perang Dunia I adalah pembunuhan Pangeran Franz Ferdinand dan istrinya, Sophie Cothek, pada 28 Juli 1914, ketika mereka berada di Sarajevo, Bosnia-Herzegovia. Saat itu, Pangeran Franz Ferdinand sedang mengadakan kunjungan kenegaraan di Bosnia, yang telah dianeksasi oleh Austria-Hongaria.
Pembunuh yang menembak Franz Ferdinand adalah Gavrilo Princip, seorang anggota Black Hand, kelompok teroris Serbia. Setelah Pangeran Franz Ferdinand tewas, Kekaisaran Austria-Hongaria langsung memberikan ultimatum kepada Serbia untuk segera menyelesaikan perkara itu, tetapi tidak kunjung ditindaklanjuti. Nah karena tidak ditindaklanjutkan oleh Serbia, terjadilah Perang Dunia Pertama.
3. Suku Tatar memutuskan untuk meracuni kepala klan setempat pada tahun 1171.
Selanjutnya, salah satu efek kupu-kupu terbesar dalam sejarah terjadi pada tahun 1171, ketika beberapa orang Tatar memutuskan untuk meracuni kepala klan setempat. Nah bagaimana ini bisa menjadi masalah besar? Padahal hal seperti ini selalu terjadi di Stepa Siberia. Ya, hal itu membuat keluarganya si kepala klan tersebut hidup dalam kemiskinan, dan putranya memiliki keinginan untuk membalas dendam. Putranya, yang bernama Temujin, dan ambisinya untuk menguasai dataran Mongolia memberinya nama Genghis Khan, pemimpin seluruh bangsa Mongol. Prajuritnya mengambil alih Tiongkok, Persia, Korea, Asia Tengah, Irak, dan Rusia, membunuh sekitar 10% dari seluruh populasi manusia di Bumi selama penaklukan.
4. Rosa Parks dan gerakan hak sipil