Lihat ke Halaman Asli

Antara Kenyamanan dan Bahaya: Dampak Penggunaan Earphone Berlebihan yang Sering Terabaikan

Diperbarui: 18 November 2024   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam era modern, earphone sudah menjadi aksesoris yang tak asing ditemukan, terlebih pada kalangan remaja. Baik di mal, kafe, toko buku, atau tempat lainnya, pasti ditemukan satu dua orang yang mengenakan earphone. Namun, mengingat seberapa berguna teknologi saat ini, mengapa tidak?  Lagi di perpustakaan tetapi butuh menonton video? Tinggal pasang earphone. Butuh telepon di tengah keributan mal? Gunakan saja earphone. Mau mendengar musik sambil olahraga pagi? Jauh lebih mudah dengan adanya earphone. Berbagai aktivitas dipermudahkan berkat penemuan earphone.

Jika dilihat sekilas, sepertinya tidak ada kekurangan dari penggunaan earphone asalkan tidak terlalu kencang, iya kan? WHO (World Health Organization) mengingatkan kita agar tidak menggunakan earphone lebih dari 8 jam sekali pakai serta desibel di atas 85. Akan tetapi, bukan saja secara kesehatan, penggunaan earphone yang berlebihan juga mendampaki segi sosial warga. Berikut adalah kerugian lainnya yang tak umum dikenal oleh masyarakat:

1. Infeksi Telinga

Ayo kawan-kawan, saya ingin bertanya kepada semua. Kapan terakhir kali kalian membersihkan earphone kalian? Sebuah studi dilakukan perusahaan riset Research Gate menemukan hanya 59% responden membersihkan earphone mereka. Kuman dan bakteri yang telah terakumulasi dalam earphone akan terus berkumpul dan berkembang biak, yang memunculkan risiko infeksi kuping. Selain dari earphonenya sendiri, saat kita menggunakan earphone, saluran udara dari luar terhalang. Halangan dari udara luar telah ditemukan meningkat produksi bakteri dalam kuping sebesar 700%.

2. Turunnya Spatial Awareness

Earphone model sekarang semua memiliki fungsi yakni noise-cancelling (ACN). Saat menggunakan fungsi ACN, kebisingan sekitar seakan-akan tidak ada. Suara pintu terbuka, jejak kaki orang, mesin mobil menyala. Namun, kebisingan tersebut menjadi faktor penting dalam kesadaran spasial seseorang terlebih dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa suara-suara tersebut, kepekaan terhadap aktivitas sekitar akan menurun jauh. Selain penurunan kesadaran spasial, kinerja pemrosesan otak juga menurun drastis. Otak kita ada keterbatasan terhadap hal yang dapat dilakukan sekaligus. Karena otak kita terlalu sibuk memproses suara dari earphone, artinya kemampuan mental untuk mengolah stimulus eksternal seperti isyarat visual atau suara perifer hampir hilang. Kejadian seperti ini, sedihnya, tidak jarang. 

3. Mengurangi Interaksi Sosial

Earphone sering digunakan untuk menciptakan ruang pribadi di tempat umum, khusus dirinya dengan musiknya atau teleponnya. Namun, hal ini juga dapat mengurangi interaksi sosial. Penggunaan earphone yang berlebihan dapat membuat seseorang menjadi lebih tertutup dan kurang peduli terhadap lingkungan sekitar. Ini bisa menyebabkan hubungan sosial yang renggang, terutama jika seseorang lebih banyak menghabiskan waktu dengan earphone daripada berbicara dengan orang lain di sekitarnya. 


Balik lagi, penggunaan earphone bukanlah hal buruk. Apapun yang digunakan / dilakukan terlalu sering kali akan membawa dampak negatifnya. Tahu batas serta penggunaan yang bijak dapat dengan mudah menghindari masalah-masalah yang tadi dibahas dan lainnya. Contoh mudah yang dapat dilakukan adalah jangan lupa membersihkan earphone. Disarankan minimal 1x seminggu, menurut WHO. Selain demikian, membatasi waktu penggunaan juga harus dilakukan agar dapat menikmati kenyamanan dari penggunaan earphone tanpa merugikan diri kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline