Sekejab setelah permintaan itu terucap, Ki Pinunjul seperti mendengar suara air gemericik layaknya pancuran kecil.
Pemuda itu segera meneliti ke sekitar tempat itu, dan akhirnya diapun dibuat tercengang. Nampak keajaiban terpampang di hadapannya.
Sebuah padasan (tempat air wudhu yang terbuat dari tanah liat) telah bertengger di sebuah ranting pepohonan, diapit oleh dua pohon jati yang keduanya meliuk-liuk bagaikan dua ekor naga kembar. Padasan tersebut tidak henti-hentinya memancarkan air seolah-olah siap digunakan untuk berwudhu.
Kini pemuda dari Demak Bintoro itu mulai menyadari bahwa mimpinya bukanlah sekedar mimpi, melainkan suatu sasmito yang diberikan oleh seseorang yang memiliki kelebihan.
Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H