Lihat ke Halaman Asli

Rusman

Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra

Ki Ageng Papringan Penerus Pajajaran (C)

Diperbarui: 28 Agustus 2019   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kampung Lumajang Tengah semakin ramai dan Raden Randu Kuning telah merubah diri dengan mengunakan nama Ki Gedhe Lebe Lodhang. Untuk melanjutkan obsesinya Ki Gedhe kini merasa perlu memahami kondisi daerah sekitar, sehingga dia menugaskan para pengikutnya untuk mencari tlatah lain yang juga memungkinkan dibukanya sebuah kampung baru. 

Demikianlah, saat 15 tahun kemudian Raden Arya Bangah menyusul ke Lumajang Tengah maka oleh Ki Gedhe anak Sri Pamekas itu disarankan agar menjelajah ke arah tenggara.

Raden Arya Bangah merupakan cucu keponakan Ki Gedhe Lebe Lodhang dan segera melaksanakan petunjuk sang kakek. Setelah melangkahkan kakinya beberapa hari dia menemukan tempat yang cukup strategis, yaitu hutan yang di sekitarnya terdapat sumber air kecil-kecil. 

Hutan itu dia beri nama sebagai hutan Gumenggeng (sekarang menjadi Desa Banjaragung Kecamatan Rengel). Di Kampung Gumenggeng inilah Raden Arya Bangah telah melatih para pengikutnya menjadi petani-petani yang ulet sehingga kehidupan mereka menjadi makmur.

Ki Arya Bangah mempunyai seorang putra yang kemudian dia beri nama Arya Dandang Miring. Sebagai sesama trah Kahuripan semangat ksatria pemuda ini untuk menjunjung darah Erlangga juga amat tinggi. 

Bersambung




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline