Lihat ke Halaman Asli

Rusman

Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra

1. Rusman: Denting Pedang di Pantai Tuban (d)

Diperbarui: 4 Juni 2019   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering seorang pendekar mempunyai beberapa pedang

Meski begitu sesaat ia menjawab juga dengan suara gemetar.

"Kepicikanmu adalah kau tidak dapat membedakan sikapmu dan sikapku. Aku mencintainya, aku mengambilnya dengan cita-cita untuk hidup bersamanya. Aku ingin membina keluarga yang aku junjung tinggi. Mungkin aku termasuk seorang yang buas dalam pertempuran. Aku sering membunuh dan mencincang musuhku. Tetapi aku menghormati kaidah yang tinggi di dalam hubungan kekeluargaan."

Pemuda itu tertawa lagi.

"Aku tidak melihat bedanya. Kau juga tidak menghormati perasaannya, bukankah kau telah memaksa. Kau berbicara tentang cita-cita dan keluarga, tetapi kau tidak berbicara tentang perasaan dia. Nah, di manakah bedanya?"

Sekarang kemarahan Sri Aji benar-benar telah sampai ke puncaknya. Ia benar-benar merasa terhina.

Namun justru karena itu sekali lagi ia terbungkam. Hanya ujung pedangnya sajalah yang bergetar semakin cepat.

"Nah apa katamu?" berkata pemuda berkumis itu. "Kalau ingin berkelahi, marilah kita berkelahi. Tetapi jangan halangi aku menangkap adikmu. Aku sudah terlanjur mulai, apakah justru kau akan bersedia membantu kami untuk menangkapnya?"

"Cukup, cukuup!" suara itu benar-benar mengejutkan. Bukan suara Sri Aji, karena mulut Sri Aji justru terkunci oleh kemarahan yang menyumbat dadanya.

Saat mereka berpaling maka mereka melihat Ki Palang Sisir sedang meloncat turun dari kudanya. Wajahnya merah padam.

Digenggamnya tongkatnya erat-erat dan terdengar suaranya bergetar, "Gadis itu adalah keponakanku karena aku adik mendiang Ki Sumbu Karang. Marilah kita bertempur, aku yakin kalian sebentar lagi akan menjadi bangkai."

Bersambung ke link berikut:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline