Apakah faktor utama yang dapat menyebabkan anak memiliki keberanian untuk melanggar aturan, atau dengan kata lain apa yang menyebabkan anak nakal ? Sebenarnya terlalu sulit untuk dapat menemukan jawaban yang pasti terhadap pertanyaan ini. Hal itu mengingat begitu kompleksnya faktor yang dapat membuat anak menjadi nakal. Pendek kata mulai dari hal yang rumit sampai pada kondisi yang sederhana, semuanya dapat menjadikan anak berani melanggar peraturan.
Meskipun sangat kompleks, tidak berarti secara paedagogis kita tidak dapat mengidentifikasi faktor-faktor penyebab anak nakal ini. Setidaknya ada beberapa hal yang merupakan faktor dominan, antara lain:
1. Jenis Kelamin
Jenis kelamin mempunyai pengaruh yang cukup dominan terhadap perkembangan fisik maupun mental anak. Dan ini membuat karakter dasar bagi anak untuk berbuat baik atau buruk.
Misalnya selama ini ada kecenderungan bahwa anak laki-laki cenderung banyak berbuat dengan mengambil resiko untuk menuruti kemauannya. Sebaliknya anak perempuan harus berpikir dua kali untuk mengambil resiko salah.
Anak perempuan biasanya lebih cepat mencapai taraf perkembangan baik fisik maupun mentalnya bila dibandingkan dengan anak laki-laki. Rata-rata anak perempuan setahun lebih cepat mencapai kematangan sexual daripada anak laki-laki.
Disamping itu, anak wanita juga lebih cepat mencapai kesempurnaan pertumbuhan badaniahnya daripada anak laki-laki. Hal yang demikian tentu berpengaruh pula pada perkembangan mentalnya.
2. Faktor Endogen
Sebagimana pendapat para ahli psikologi, terutama yang mengikuti aliran "nativisme". Mereka mengatakan bahwa perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Sebagai dasar untuk mempertahankan kebenarannya, biasanya para ahli ini menunjukkan berbagai kemiripan atau kesamaan antara orang tua dengan anak-anaknya. Yang termasuk faktor intern ini adalah keturunan sifat yang diwariskan dari orang tua kepada anaknya.
Misalnya, ayah atau ibunya berdarah seni, maka kemungkinan besar anaknyapun kelak menjadi seorang seniman atau seniwati. Kalau orang tuanya dulu sering melakukan tindakan-tindakan yang tidak selaras dengan nilai dan norma di masyarakat maka orang lantas menasehati anaknya untuk jangan bergaul dengan temanmu si A itu, sebab ayah mereka itu begini... begitu... dan lain sebagainya.
3. Faktor Lingkungan