Lihat ke Halaman Asli

Rusman

Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra

Memandang Jauh untuk Si Kecil Kita

Diperbarui: 10 Juni 2018   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keluarga Johan menjadi gelisah, si kecil yang biasanya lincah dan ceria bagaikan kupu-kupu tiba-tiba sekarang menjadi pendiam. Senyum dan tawanya yang cerah dan selalu menjadi penghias suasana keluarga kini lenyap entah kemana.

"Ada apa ini, ma?" Tanya Pak Johan kepada istrinya saat mereka hanya berdua.

"Ya, mana aku tahu pa." Jawab si istri.  

"Tapi kan mama yang setiap hari bersama dia kan?" Tanya Pak Johan lagi.

"Papa jangan begitu dong, sudah kutanya berkali-kali dia hanya diam," protes bu Johan pula "Tapi pa, yang mama ingat dua hari yang lalu anak kita bermain ke rumah temannya sebelah. Eee.. pulang-pulang dia langsung masuk kamar. Dan sejak itulah si kecil kita menjadi begini."

Saudara-saudaraku, dialog di atas sekedar ilustrasi bagaimana orang tua kadang-kadang harus dibingungkan oleh sikap putra-putrinya yang berubah dari biasanya. Dunia anak dengan berbagai tingkah polahnya memang menyimpan banyak keunikan. Mereka memang unik, lucu, dan tentu saja menarik untuk disimak. Berbagai fenomena dapat kita amati dari pergaulan antar teman di rumah maupun disekolah (peer group). Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab apakah seorang anak dapat diterima atau bahkan tersingkir dari pergaulan antar teman.

Pada sisi lain hubungan antar teman bisa pula menimbulkan persoalan psikologis pada diri anak. Persoalan psikososial yang dialami anak pada gilirannya juga akan menjadi persoalan pendidikan pula. 

Ada dua sisi yang saling silih berganti ibarat dua sisi mata uang yang saling bergantian. Dua sisi kondisi yang dimaksud sebagai akibat adanya dinamika yang ada dalam pergaulan mereka. Jangan dikira lho bapak dan ibu, pergaulan antar teman di tingkat anak-anakpun ada juga dinamikanya. Karena suatu sebab kecil kadang seorang anak tersingkir dari pergaulan teman-temannya. Tapi pada saat lain karena suatu sebab kecil pula dia dapat saja menjadi tokoh di antara mereka.

Dua kondisi yang demikian selalu silih berganti dialami oleh seorang anak. Oleh karena itu kejelian orang tua dalam mengamati merupakan sesuatu yang bijaksana. Kita tentu sepakat bahwa keberhasilan mereka dalam mengatasi masalah psikologis akan membawa dampak besar di masa remaja dan masa dewasanya kelak. Kita sering melihat kenyataan bahwa seorang anak dapat menjadi baik atau buruk di masa depannya salah satunya adalah karena pengaruh kuat dari kondisi psikologisnya ketika mereka masih kecil

Terutama saat anak masih dalam lingkungan keluarga, mereka membutuhkan keteladanan dari ayah dan ibunya. Demikian pula cara orang tua mengelola hubungan social dalam intern keluarga itu juga tidak lepas dari pengamatan mereka. Bagaimana cara ayah dan ibu memperlakukan mereka, menyikapi setiap persoalan keluarga yang pasti ada, serta menikmati bersama saat-saat yang indah, semua masuk dalam radar pengamatan si anak.

Adapun pada garis besarnya, sikap orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak itu dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu: berkuasa, demokrasi, memanjakan dan menolak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline